NEWSLETTER

Badai Berlanjut! Ekonomi RI Mengecewakan, Pemilu AS Bikin Deg-Degan

Tasya Natalia, Srealm Indonesia
06 November 2024 06:00
Foto kolase Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris.
Foto: Cover Ilustrasi Prabowo/ Ilham Restu

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street pada perdagangan Selasa malam sampai Rabu dini hari (5-6 November 2024) ditutup kompak menguat di tengah pekan yang fluktuatif menanti hasil pemungutan suara pemilihan presiden AS.

Indeks Dow Jones menguat 427,28 poin atau 1,02% ke 42.221,88. Indeks Nasdaq melonjak 1,43% atau 259,19 poin ke 18.439,17 dan indeks S&P 500 melesat 1,23% atau 70,07 poin ke 5.782,76.

"Sudah banyak tindakan untuk mengantisipasi ketidakpastian yang mungkin terjadi, serta potensi drama dari Washington. Kita sudah melihatnya. Dan sekarang, saat kita berada di Hari Pemilu, kami agak optimis bahwa mungkin sebagian dari itu bisa mereda," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group, dikutip dari Srealm International.

Pasar ekuitas nampaknya menghindari volatilitas pada hari Senin di tengah ekspektasi soft landing bagi perekonomian, didukung oleh laba perusahaan, suku bunga yang lebih rendah, dan pasar tenaga kerja yang tangguh.

Semua 11 sektor S&P 500 naik, dengan sektor industri, sektor konsumen diskresioner dan teknologi, masing-masing naik lebih dari 1 %.

Pelaku pasar sejauh ini masih terus mencermati pemilihan umum Kongres untuk menentukan keseimbangan kekuasaan di Washington. Banyak analis memperkirakan pemerintahan akan terpecah, yang akan membatasi kemampuan Presiden untuk memberlakukan perubahan kebijakan yang signifikan.

Hasil pemilu diperkirakan bisa memakan waktu berhari-hari untuk diselesaikan karena jajak pendapat terbaru menunjukkan persaingan antara Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat, yang telah menggerakkan pasar dalam beberapa bulan terakhir, terlalu ketat untuk diprediksi.

Peluang mantan presiden itu membaik pada hari Selasa di pasar taruhan yang dianggap banyak investor sebagai indikator pemilu.

Melansir Reuters, Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di US Bank Wealth Management di Seattle mengatakan "Pasar terus mencoba dan memperkirakan hasil pemilu ini,"

Haworth melanjutkan "Ini sangat ketat dan bahkan jika kita melihat kisaran harga yang kita miliki, kita berada dalam kisaran harga yang ketat, jadi yang benar-benar menggerakkan kita adalah posisi marjinal untuk satu hasil atau yang lain."

Di sisi lain, ada rilis Indeks PMI non-manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) terkait aktivitas sektor jasa AS menunjukkan kenaikan mengejutkan pada Oktober ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, diikuti ketenagakerjaan menguat, menurut

ISM mengatakan indeks manajer pembelian non-manufaktur, ukuran sektor jasa, meningkat menjadi 56 bulan lalu, tertinggi sejak Agustus 2022, dari 54,9 bulan sebelumnya dan di atas 53,8 yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Halaman. 3 >>

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular