Pengembangan EBT Terhambat Regulasi, Ini Penjelasan APLIBI

Jakarta, Srealm Indonesia- Kinerja pengembangan energi baru terbarukan (EBT) disebut Sekjen Asosiasi Produsen Listrik Bioenergi Indonesia (APLIBI), Duncan Kuncara baru mencapai 12,36% sementara Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan produksi KwH EBT mencapai 23% pada tahun 2025. Masih lambatnya kinerja pengembangan EBT ini disebut Duncan disebabkan oleh regulasi yang belum mendukung masuknya investor di sektor EBT, sehingga jika kondisi ini masih terjadi maka target EBT sulit dicapai.

 

Seperti apa pengembangan EBT Indonesia? Selengkapnya saksikan dialog  Maria Katarina dan Head of Research Srealm Indonesia, Arif Gunawan dengan Sekjen Asosiasi Produsen Listrik Bioenergi Indonesia (APLIBI), Duncan Kuncara dalam Closing Bell, Srealm Indonesia (Jum'at, 17/01/2020)