Sering Kalah, MU Terancam Tak Lagi Jadi Klub Terkaya Inggris!

Hidayat Setiaji, Srealm Indonesia
16 January 2020 10:15
City dan LIverpool Siap Menyalip?
Manchester United (Action Images via Reuters/Lee Smith)
Oleh karena itu, manajemen United sendiri mengakui bahwa kompetisi Eropa semakin sulit untuk diandalkan sebagai sumber pemasukan. Sebab, jalan menuju Liga Champions musim depan masih teramat berat.

"Kompetisi antar-klub Eropa tidak bisa diandalkan sebagai sumber pemasukan. Kualifikasi ke Liga Champions tidak bisa dijamin. Kegagalan untuk tampil di Liga Champions akan berakibat kepada penurunan pendapatan secara material. Tidak bermain di Liga Champions akan berdampak negatif terhadap kemampuan klub untuk menarik dan mempertahankan pemain dan pelatih berbakat," sebut laporan keuangan tahunan United.

Selain itu, penampilan United yang angin-anginan sudah berdampak ke laporan keuangan dari sisi kerja sama dengan sponsor. Ketika prestasi United meredup, sponsor pun menjauh sehingga pemasukan berkurang.

Tahun lalu, Chevrolet (pabrikan otomotif asal Amerika Serikat) dikabarkan menarik diri sebagai sponsor United. Padahal nama dan logo Chevy terpampang di dada seragam United sejak 2014. Dengan performa United yang kian ambyar, Chevrolet disebut-sebut enggan memperpanjang kontrak kerja sama.


"Kegagalan berpartisipasi di Liga Champions dalam dua musim atau lebih secara beruntun akan mengurangi pembayaran tahunan sebesar 30% sebagaimana tercantum dalam kontrak dengan Adidas. Jika terjadi, maka tentu akan berdampak terhadap bisnis, operasional, keuangan, dan arus kas," tulis laporan keuangan tahunan United.

Apabila sampai gagal lolos ke Liga Champions musim depan, maka bukan tidak mungkin United bisa tersalip oleh rival-rival senegaranya dalam hal kekayaan. City adalah pesaing terdekat, dan Liverpool mengintip di belakangnya.

"Kegagalan United untuk lolos ke Liga Champions pada musim 2019/2020 membuat posisi mereka kurang menguntungkan. United memperkirakan pendapatan pada musim 2019/2020 berada di kisaran EUR 560-580 juta (Rp 8,55-8,86 triliun), terendah sejak laporan Football Money League mulai dirilis.

"Ini akan membuat Setan Merah berisiko kehilangan posisi sebagai klub Inggris dengan pendapatan terbesar untuk kali pertama dalam sejarah Football Money League. Manchester City dan Liverpool mungkin akan menggantikan mereka," tulis laporan Football Money League 2020.

Apakah mungkin United bakal tidak lagi menjadi klub terkaya di Negeri Britania? Masih terlalu awal untuk menjawabnya, tetapi kalau penampilan United masih inkonsisten maka jalan ke arah sana semakin terbuka.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular