IHSG Galau, Saham Konglomerat RI Ramai-ramai Melesat

fsd, Srealm Indonesia
Senin, 06/10/2025 12:40 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, Srealm Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,06% atau terkoreksi 4,71 poin ke 8.113,58 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (6/10/2025). Koreksi ini terjadi meski IHSG tercatat mampu melesat 0,34% pada awal pembukaan perdagangan pagi tadi.

Sebanyak 259 saham naik, 420 turun, dan 118 tidak bergerak. Nilai transaksi tergolong ramai atau mencapai Rp 17,37 triliun, yang melibatkan 27,50 miliar saham dalam 1,84 juta kali transaksi.


Sektor perdagangan utilitas dan properti tercatat menguat paling tinggi, dengan sektor finansial dan energi terkoreksi paling dalam hari ini. Emiten konglomerat tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini, sedangkan emiten kapitalisasi pasar raksasa menjadi penekan kinerja IHSG.

Saham-saham milik Prajogo tercatat menguat signifikan hari ini, dengan saham Barito Pacific (BRPT) naik 4,16% ke Rp 4.010 per saham dengan kontribusi 9,98 indeks poin.

Lalu ada saham Multipolar Technology (MLPT) yang menyentuh batas auto rejection atas (ARA) atau naik 10% di papan pemantauan khusus ke Rp 197.225 per saham dengan sumbangsih 7,92 indeks poin.

Sejumlah emiten konglomerat lain yang menjadi penggerak IHSG hari ini termasuk deretan emiten milik Prajogo Pangestu yakni TPIA, CDIA dan BREN. Lalu ada juga saham tambang emas Grup Salim dan Bakrie (BRMS) dan saham properti milik Aguan (PANI). 

Sementara itu pemberat utama kinerja IHSG hari ini termasuk TLKM, DCII, BYAN, BBRI dan BMRI.

Adapun pekan kedua Oktober akan menjadi periode yang padat bagi pelaku pasar, baik di dalam maupun luar negeri. Sejumlah rilis ekonomi dari Bank Indonesia (BI), risalah rapat The Federal Reserve (The Fed), hingga penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang masih berlanjut akan menjadi penentu arah pergerakan IHSG hingga rupiah sepanjang pekan ini.

Selain itu, pasar juga akan terus mencermati kondisi penutupan pemerintahan AS yang masih berlangsung dan belum memiliki kejelasan hingga kapan ini akan berakhir.

Sementara itu, Bursa Asia secara mayoritas bergerak naik pada awal pekan ini, Senin (6/10/2025). Para investor menyoroti iklim politik Jepang yang akan mempengaruhi kebijakan perekonomian.

Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak di atas 4% dan mencapai rekor tertinggi dalam menyambut awal pekan ini.

Begitu pula dengan indeks Topix juga naik lebih dari 3% yang juga mencapai rekor tertingginya. Sementara, Indeks ASX / S&P 200 Australia juga naik 0,19%.

Selain itu, indeks Hang Seng Hong Kong juga dibuka sedikit lebih tinggi dengan kontrak berjangka diperdagangkan di 27.153, dibandingkan dengan penutupan indeks sebelumnya di 27.140,92.

Sementara Pasar China dan Korea Selatan tutup karena hari libur.

Di sisi lain, pada akhir pekan lalu di Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup lebih tinggi. S&P 500 turun dari rekornya pada hari Jumat tetapi bertahan pada kenaikan mingguan yang solid meskipun penutupan pemerintah AS berlarut-larut untuk hari ketiga, naik hanya 0,01% pada 6.715,79.

Nasdaq Composite turun 0,28% dan ditutup pada 22.780,51. Dow Jones Industrial Average mengungguli, diperdagangkan lebih tinggi 238,56 poin, atau 0,51%, dan berakhir di 46.758,28. Russell 2000 juga naik 0,72% menjadi ditutup pada 2.476,18.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Shutdown AS Tak Ganggu Pasar Global-IHSG Ditutup Menguat