
Saham Emiten Erick Thohir & Salim Masuk Jajaran Top Gainers

Saat IHSG ditutup di zona merah lagi pada perdagangan kemarin, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Saham emiten bidang pengadaan barang dan jasa untuk pembangkit tenaga listrik yakni PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) masuk ke jajaran top losers kemarin, setelah pada perdagangan Senin lalu masuk di jajaran top gainers.
Saham MPOW ditutup ambruk 6,92% ke posisi harga Rp 121/saham. Dengan ini, maka saham MPOW otomatis terkena batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham MPOW pada perdagangan kemarin mencapai Rp 27,08 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 206 juta lembar saham. Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 16 Juni hingga Rabu kemarin saham MPOW tercatat 4 kali menghijau, 4 kali merah dan 2 kali stagnan. Dalam sepekan, saham MPOW masih mencatatkan kenaikan sebesar 22,22%.
Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham MPOW. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, MPOW berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,91 miliar pada kuartal I-2022.
Sebagai informasi, MPOW bergerak dalam bidang pengadaan barang dan jasa untuk pembangkit tenaga listrik. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2007. Perseroan merupakan anak perusahaan Bina Puri Holdings Bhd, perusahaan publik yang terdaftar di dewan utama Bursa Malaysia Berhad.
MPOW kini sedang berfokus pada pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) untuk bisa menjaga kesinambungan dan memberi keuntungan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan program Green Economy yang tengah digaungkan di Indonesia.
Selain saham MPOW, terdapat pula saham emiten jasa kontraktor penambangan umum yakni PT Darma Henwa Tbk (DEWA), yang harganya ambles 6,9% ke posisi Rp 54/saham dan menyentuh batas ARB kemarin.
Nilai transaksi saham DEWA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 20,27 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 368,63 juta lembar saham. Investor asing melepas saham DEWA sebesar Rp 694,94 juta di pasar reguler.
Sebelumnya, DEWA batal melaksanakan penerbitan saham baru yang sedianya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada Kamis, 30 Juni 2022 besok.
Hal tersebut disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi yang sampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa malam.
"Bahwa Perseroan melalui surat ini menyampaikan bahwa rencana pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebagaimana telah kami sampaikan sebelumnya tidak dilanjutkan dan dibatalkan," kata Rio Supin, Presiden Direktur Darma Henwa, dalam surat yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI.
Namun RUPS Tahunan (RUPST) yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2022 tetap akan dilaksanakan.
Rio menjelaskan dampak pembatalan penambahan modal tersebut tidak ada. Kegiatan operasional Perseroan tetap berjalan normal sampai dengan saat ini. Sementara dampak hukum juga tidak ada.
Secara keuangan, kata Rio, penambahan modal awalnya dilakukan untuk mencari investor strategis yang dapat meningkatkan modal Perseroan dan juga membantu dalam meningkatkan hasil produksi.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, manajemen Perseroan akan mengkaji alternatif aksi korporasi lainnya untuk meningkatkan modal Perseroan," kata Rio.
Rio juga menegaskan, pembatalan rencana penambahan modal ini tidak berdampak terhadap kelangsungan usaha perseroan.
TIM RISET Srealm INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]