Duit dari Spotify Buat Bikin Drone, Dituduh Dipakai Israel di Gaza

Redaksi, Srealm Indonesia
02 October 2025 13:30
Pendiri Spotify, Daniel Ek. (Instagram/eldsjal)
Foto: Pendiri Spotify, Daniel Ek. (Instagram/eldsjal)

Jakarta, CNBC Indonesia - Daniel Ek, pendiri Spotify resmi mundur dari kursi pemimpin perusahaan streaming musik dan podcast tersebut. Fokus baru Ek adalah dua perusahaan yang sedang ia rintis, bergerak di bidang kesehatan dan persenjataan.

Spotify didirikan Ek pada 2006 di tengah kemunduran industri musik global yang terhimpit oleh penurunan penjualan rekaman, pembajakan konten, dan sistem distribusi baru yang ditawarkan oleh Apple. Ia kemudian mendirikan Spotify sebagai startup yang menawarkan solusi streaming legal hingga kini bertransformasi menjadi raksasa musik bervaluasi US$ 140 miliar.

"Saya ingin fokus bekerja membuat perbedaan menggunakan teknologi untuk beberapa tantangan terbesar," kata Ek kepada Reuters. "Tantangan besar biasanya tak terlihat sampai ada yang berusaha menghadapinya."

Ek berkomitmen untuk mengucurkan US$ 1,18 miliar lewat perusahaan modal ventura miliknya, Prima Materia, ke proyek ambisius startup Eropa yang bergerak di bidang teknologi tinggi, kecerdasan buatan (AI), iklim, dan teknologi kesehatan. 

Terkenal sebagai "serial entrepreneur ", Ek adalah pendiri Neko Health yang menawarkan teknologi kesehatan preventif dan deteksi dini. Sejak berdiri pada 2018, perusahaan tersebut berhasil menggalang modal senilai US$ 325 juta.

Namun, perusahaan paling kontroversial milik Ek adalah Helsing. Perusahaan Jerman tersebut memproduksi drone tempur yang dikendalikan oleh AI dan mengantongi kontrak miliaran dolar dari beberapa negara di Eropa.

Kelompok musik ramai-ramai menarik lagu mereka dari Spotify setelah tahu soal keterlibatan Ek di Helsing, termasuk Massive Attack dan Hotline TNT.

Gerakan boikot ini disebut sebagai dukungan terhadap No Music for Genocide yang memprotes aksi Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza.

Juru bicara Spotify menolak berkomentar soal investasi Ek di Helsing. Namun, Helsing pernah memberikan pernyataan bahwa teknologi Helsing tidak digunakan di zona perang selain di Ukraina. "Ini tidka benar. Teknologi kami hanya digunakan di negara-negara Eropa untuk pertahanan melawan agresi Rusia di Ukraina.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Rp 8.000 Triliun yang Diumumkan Trump Terancam Gagal Total

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular