Dunia Berubah Drastis 5 Tahun Lagi, Begini Menurut Ahli China

Intan Rakhmayanti, Srealm Indonesia
Rabu, 01/10/2025 21:00 WIB
Foto: Robot logistik Scaling Helix. (Dok. figure.ai)

Jakarta, Srealm Indonesia - Kecerdasan buatan super (artificial superintelligence/ASI) diperkirakan akan lahir 5 tahun mendatang atau tepatnya tahun 2030. Hal ini akan mengubah kehidupan manusia di dunia.

Namun, kemampuan ASI diprediksi hanya akan melampaui manusia dalam beberapa aspek tertentu. Hal itu disampaikan Zhang Peng, CEO Zhipu AI, salah satu startup AI yang lagi naik daun di China.


Belakangan industri AI global tengah ramai dengan spekulasi soal kapan teknologi ini akan melampaui kecerdasan manusia.

CEO OpenAI Sam Altman pekan lalu memperkirakan ASI bisa hadir pada akhir dekade ini, sementara CEO SoftBank Masayoshi Son tahun lalu menyebut prediksi 2035.

Namun Zhang menilai konsep ASI masih terlalu abstrak untuk dipatok pada tenggat waktu tertentu.

"Menurut saya, pencapaian ASI yang melampaui kecerdasan manusia pada 2030 mungkin bisa diartikan mengungguli manusia dalam satu atau beberapa aspek. Namun, kemungkinan besar ASI masih jauh tertinggal di banyak bidang," ujarnya saat meluncurkan model bahasa besar terbaru, GLM-4.6, dikutip dari Reuters, Rabu (1/10/2025).

Didirikan pada 2019 sebagai spinoff Universitas Tsinghua, Zhipu AI kini muncul sebagai pemain terdepan dalam persaingan AI di China. Pada April lalu, perusahaan mengajukan dokumen untuk rencana pencatatan saham di bursa China daratan.

Pada Juni, OpenAI sempat menyoroti Zhipu sebagai pesaing baru yang cepat berkembang dan dianggap sebagai bagian dari upaya Beijing mendorong AI buatan China ke pasar global.

Zhang menanggapi hal itu dengan mengatakan pihaknya merasa tersanjung, namun ekspansi internasional yang dilakukan adalah bisnis pada umumnya.

Zhang menuturkan pendapatan dari pasar luar negeri mulai tumbuh, meski mengakui Zhipu AI belum akan bersaing langsung dengan model-model asal AS di segmen langganan konsumen.

Sebaliknya, perusahaan kini berkompetisi dengan OpenAI dalam layanan untuk klien korporasi.

Baru-baru ini, Zhipu AI meluncurkan paket langganan coding untuk pengembang sebagai bagian dari upaya memperluas sumber pendapatan langsung dari konsumen.

Zhang optimistis minat konsumen China untuk membayar layanan AI akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan, seiring bertambahnya penerimaan nilai AI dan turunnya harga layanan.

Adapun model terbaru GLM-4.6 disebut sebagai versi peningkatan dari GLM-4.5 yang rilis Juli lalu. Model ini memiliki kemampuan lebih baik dalam pemrograman, penalaran, penulisan, serta aplikasi berbasis agen.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Persiapkan Talenta Digital RI Adopsi Teknologi AI