FOTO

Intip Pesantren di Tangerang yang Sudah Belajar Tatap Muka

Srealm Indonesia/Tri Susilo, Srealm Indonesia
Jumat, 19/06/2020 11:50 WIB

Pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan.

1/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Sejumlah santri kini kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi Covid-19 di suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang, Banten, Kamis (18/6/2020). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

2/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

3/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

4/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

5/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker.  (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

6/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

7/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah.  (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

8/8 Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. Srealm Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan Srealm Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)