Melihat Besaran Kredit Bermasalah Bank Muamalat

Hidayat Setiaji, Srealm Indonesia
14 February 2018 16:28
Bank Mualamat harus membersihkan aset "beracun" senilai Rp 10,53 triliun.
Foto: Srealm Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, Srealm Indonesia - Beredar kabar bahwa ada rencana untuk menggabungkan Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan BNI Syariah. Bank hasil penggabungan anak usaha BUMN itu disebut-sebut akan menyelamatkan Bank Muamalat.
 
Bank syariah pertama di Indonesia tersebut dikabarkan butuh dana Rp 4,5 triliun untuk menambah modalnya. Namun Rp 4,5 triliun itu hanya setoran di depan. Keuangan Bank Muamalat masih harus dibersihkan.
 
Mengutip laporan keuangan Bank Muamalat 2016, aset kualitas dalam pengawasan khusus tercatat Rp 7,43 triliun. Sementara aset kurang lancar ada Rp 454,95 miliar, diragukan Rp 278,64, dan macet Rp 2,65 triliun. Artinya, Bank Mualamat harus membersihkan aset “beracun” senilai Rp 10,53 triliun.


Apakah bank hasil merger BSM dan BNI Syariah mampu menanggung beban tersebut? Mengutip laporan keuangan BSM, per akhir Desember 2017 anak usaha Bank Mandiri tersebut memiliki aset Rp 87,94 triliun.  Sementara BNI Syariah sampai 31 Desember 2017 punya aset senilai Rp 34,83 triliun.
 
Artinya bila dua bank ini digabungkan, maka total asetnya akan menjadi Rp 122,77 triliun. Sepertinya tidak sulit bagi bank hasil merger tersebut untuk membersihkan buku Bank Muamalat.
 

Berikut gambaran kualitas aset Bank Muamalat:

Riset Srealm Indonesia

TIM RISET Srealm INDONESIA


(dru) Next Article Mungkinkah Bank Syariah BUMN Bersatu Bantu Muamalat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular