
Obligasi Jadi Ladang Uang: Puluhan Perusahaan RI Berburu Dana Segar

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah dinamika pasar keuangan yang diwarnai oleh ketidakpastian kebijakan moneter global, instrumen obligasi menegaskan posisinya sebagai primadona di mata investor domestik. Dalam tiga bulan terakhir, korporasi secara konsisten merilis seri-seri obligasi baru keberlanjutan bisnis mereka.
Banyak perusahaan-perusahaan besar melakukan penawaran obligasi dan beberapa di antaranya diperjualkan kepada bank untuk didistribusikan kembali. Berikut adalah list dari perusahaan yang menerbitkan surat hutang baru selama kuartal III 2025 ini.
Apa itu Obligasi?
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam dana dari investor. Pihak yang membeli obligasi pada dasarnya bertindak sebagai pemberi pinjaman.
Sebagai imbalannya, pemegang obligasi akan menerima pembayaran bunga secara berkala yang disebut kupon, yang dibayarkan berdasarkan kesepakatan penerbit obligasi yang dapat dilihat di prospektus. Biasanya dibayarkan per bulan, per 3 bulan, atau per 6 bulan sekali. Pada akhir jangka waktu yang ditentukan (jatuh tempo), uang pokok pinjaman tersebut akan dikembalikan sepenuhnya.
Dibandingkan saham, obligasi menawarkan sumber pendapatan yang lebih stabil dengan tingkat risiko lebih rendah. Instrumen ini menjadi pilihan untuk mendapatkan arus kas rutin serta menjaga nilai pokok investasi.
Siapa yang Menjual Obligasi Kuartal III 2025 Mata Uang Rupiah?
Berikut adalah list dari obligasi yang diterbitkan pada kuartal III-2025. Dipresentasikan berdasarkan dari tanggal penerbitan, jatah penawaran, perusahaan, kupon secara tahunan, jenis obligasi (sukuk atau obligasi umum), dan penilaian berdasarkan pemberi rating instrumen obligasi tersebut yang biasanya dilakukan oleh perusahaan penilai efek.
Berdasarkan dari list data di atas, perusahaan yang menerbitkan surat hutang/obligasi terbanyak adalah BNI,FIF, dan juga Indah Kiat Pulp & Paper.
Tiga perusahaan raksasa, Indah Kiat (INKP), Bank BNI (BBNI), dan Federal International Finance (FIF), aktif menerbitkan surat utang atau obligasi untuk mendapatkan dana segar dari publik. Meskipun tujuannya sama-sama mencari dana, alasan spesifik di baliknya sangat berbeda, sesuai dengan model bisnis masing-masing.
- Indah Kiat Pulp & Paper (INKP).
Sebagai perusahaan industri manufaktur, INKP membutuhkan modal besar untuk dua hal utama. Pertama, untuk membayar utang lama yang akan jatuh tempo (refinancing). Ini adalah strategi cerdas untuk mengelola keuangan, apalagi jika mereka bisa mendapatkan bunga yang lebih rendah dari obligasi baru.
Kedua, dana digunakan sebagai modal kerja untuk membiayai operasional harian, seperti membeli bahan baku kayu, bahan kimia, dan membayar biaya produksi. Intinya, obligasi INKP bertujuan menjaga pabrik tetap beroperasi lancar dan kondisi keuangan tetap sehat. - Bank BNI (BBNI) Bagi bank seperti BNI, obligasi memiliki fungsi yang lebih strategis. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat struktur permodalan sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana dari obligasi (terutama obligasi subordinasi) tidak langsung dipakai untuk biaya operasional, melainkan untuk menambah "bantalan" modal bank.
Manfaatnya, dengan modal yang lebih tebal dan kokoh, BNI memiliki kapasitas lebih besar untuk menyalurkan kredit atau pinjaman kepada nasabah dan korporasi. Semakin banyak kredit yang disalurkan, semakin besar pula potensi keuntungan bank. - Federal International Finance (FIF) Untuk perusahaan pembiayaan seperti FIF, model bisnisnya sangat sederhana: meminjam dana untuk dipinjamkan kembali. Oleh karena itu, dana dari penerbitan obligasi adalah "bahan baku" utama bisnis mereka. Seluruh dana yang terkumpul, setelah dipotong biaya, langsung digunakan sebagai modal kerja untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat, terutama untuk kredit sepeda motor.
Jadi, bagi FIF, menerbitkan obligasi adalah cara paling mendasar untuk menumbuhkan bisnis. Semakin banyak obligasi yang terjual, semakin banyak pula motor yang bisa mereka biayai.
List Surat Hutang Dalam Mata Uang Dollar AS
Berikut adalah list dari surat hutang atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki denominasi dollar, dalam pembelian obligasi dan juga pembayaran kuponnya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan Srealm Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Srealm INDONESIA RESEARCH
(gls/gls)