4 Saham dengan Story Backdoor Listing, Bisa Jadi PANI Jilid II?

Tasya Natalia, Srealm Indonesia
01 October 2025 13:25
backdoor listing
Foto: backdoor listing

Jakarta, Srealm Indonesia - Satu perusahaan yang tengah lekat dengan kata backdoor listing, top of mind pertama yang muncul adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

PANI adalah saham yang sukses meraih cuan ribuan persen dalam lima tahun ini. Kabarnya, ada lima emiten lagi yang dapat story serupa, siapakah mereka?

Mereka adalah PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA), PT PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), PT Koka Indonesia Tbk (KOKA), PT PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), dan PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK).

Dari lima emiten tersebut, pergerakan sahamnya memang sudah terpantau naik cukup signifikan. Namun, ada catatan untuk KOKA dan PIPA saat ini masih masuk papan pemantauan khusus karena volatilitas dan risiko perdagangan yang tinggi.

Sementara itu, FUTR bahkan masih dalam status suspensi hingga 30 September 2025, sehingga pergerakannya belum bisa diakses investor di pasar reguler.

Meski begitu, gerak lima saham itu dari awal tahun sudah reli kencang, terpantau CBRE terbang pesat lebih dari 3000%, diikuti PIPA melejit 2800%, lalu KOKA melesat hampir 400%, dan sisanya PACK dan FUTR naik kisaran 200%.

Reli saham-saham itu salah satunya dipengaruhi faktor adanya backdoor listing, meskipun sebagian belum diketahui kebenaran dan belum secara pasti menghasilkan dampak optimal ke bottom line. Berikut kami rekap rinciannya :

Lantas gimana kinerja keuangan saat ini?

Lima emiten yang kerap disebut dalam isu backdoor listing ini menunjukkan kinerja keuangan yang cukup beragam.

Dari data kinerja emiten di atas, terlihat bahwa FUTR mencatat pertumbuhan laba bersih (net income) paling tinggi, yakni +245,95% YoY, dengan perolehan laba Rp3,7 triliun. Namun, kinerjanya masih dibayangi penurunan pendapatan yang cukup tajam -62,83% YoY, sehingga keberlanjutan profit ini perlu dicermati.

CBRE juga menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan laba bersih +123,57% YoY menjadi Rp900 miliar, meski pendapatannya sedikit terkoreksi -9,04% YoY. Sementara itu, PIPA menjadi satu-satunya emiten dalam daftar yang mampu mencatatkan pertumbuhan baik di laba maupun pendapatan sekaligus, masing-masing naik +128,50% YoY dan +4,65% YoY, walaupun skalanya masih relatif kecil dibanding emiten lain.

Sebaliknya, KOKA tampil sangat tertekan dengan rugi bersih Rp17,69 triliun dan penurunan tajam pendapatan -77,72% YoY, sehingga memberikan sinyal risiko tinggi. PACK berhasil membukukan laba Rp2,62 triliun dengan pertumbuhan laba +102,65% YoY, tetapi pendapatan masih tertekan -30,46% YoY.

Dari sisi valuasi, PACK memiliki PBV tertinggi di angka 48,93x, yang menunjukkan harga sahamnya sudah diperdagangkan jauh di atas nilai bukunya. Di sisi lain, KOKA memiliki PBV paling rendah 5,15x, tetapi kondisi rugi besar membuatnya kurang menarik tanpa adanya tanda perbaikan.

Singkatnya, peta keuangan lima saham ini belum seragam. Ada yang menunjukkan perbaikan, ada pula yang masih harus berjuang keras memperbaiki fundamental.

Investor yang melirik saham-saham beraroma backdoor listing ini jelas perlu jeli membaca arah restrukturisasi dan kemampuan tiap emiten mengubah momentum finansialnya menjadi pertumbuhan jangka panjang.

Catatan juga, penilaian secara teknikal bisa menjadi penyeimbang dalam membaca prospek jangka pendek. Pergerakan harga yang relatif volatil pada saham-saham kecil seperti ini biasanya sensitif terhadap sentimen pasar dan aksi korporasi. Karena itu, kombinasi analisis fundamental dan teknikal menjadi penting: fundamental memberi gambaran arah bisnis, sementara teknikal membantu mengukur timing masuk-keluar agar risiko bisa lebih terkendali.

Srealm INDONESIA RESEARCH

[email protected] 

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan Srealm Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation