Bangun Skytrain Vs LRT-MRT Mahal Mana? Ini Perbandingan Investasinya

Ferry Sandi, Srealm Indonesia
Jumat, 03/10/2025 12:00 WIB
Foto: Skytrain Bandara Soekarno-Hatta. (Istimewa)

Jakarta, Srealm Indonesia - Pemerintah mendorong percepatan pembangunan sistem transportasi massal untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas penduduk. Beberapa moda transportasi seperti Skytrain, LRT, dan MRT kini dalam perencanaan dan pembangunan. Namun, masing-masing moda transportasi ini memerlukan investasi yang berbeda-beda.

"Kalau untuk Skytrain biayanya berkisar Rp300 miliar per km," kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dikutip Jumat (3/10/2025).

Estimasi biaya pembangunan Skytrain yang lebih terjangkau dibandingkan moda transportasi lainnya. Skytrain dianggap sebagai solusi yang efisien dengan biaya investasi yang relatif lebih rendah.


Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Allan Tandiono memberikan angka yang lebih tinggi untuk pembangunan LRT.

"Untuk LRT Rp700 miliar per km," ujarnya,

Ia menambahkan, LRT memerlukan biaya investasi yang cukup besar meski tetap menawarkan efisiensi dalam mobilitas masyarakat urban.

Namun, biaya pembangunan MRT di Indonesia, terutama untuk jalur elevated, jauh lebih mahal dibandingkan kedua moda transportasi sebelumnya.

"MRT di atas Rp800 miliar untuk elevated," sebut Allan.

Pembangunan MRT membutuhkan anggaran yang lebih tinggi, terutama jika membangun jalur di atas tanah (elevated) yang memerlukan teknologi dan desain lebih kompleks.

Tidak hanya itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga tengah menyiapkan investasi besar untuk proyek feeder LRT Jabodebek.

Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan Stasiun Harjamukti hingga kawasan Mekarsari dan sekitarnya, termasuk perumahan besar seperti Kota Wisata dan Citra. Proyek feeder ini akan menggunakan sistem Skytrain dan memiliki panjang sekitar 22 km.

"Ini rencana awal dari feeder LRT Harjamukti ke Kota Wisata, lewati (Taman Buah) Mekarsari dan perumahan Citra, panjangnya sekitar 20 km, dan dengan asumsi Rp 300 miliar maka butuh sekitar Rp 6 triliun," ujar Allan.

Dengan investasi yang mencapai Rp 6,6 triliun untuk proyek ini, feeder LRT Jabodebek diharapkan dapat mempercepat konektivitas antar wilayah, meningkatkan aksesibilitas, dan mengurangi beban transportasi darat di wilayah Jabodetabek.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inpres Jalan Daerah 2025, Keterlibatan Pemda Jadi Kunci