Apa itu Etanol yang Bikin Vivo-BP Batal Beli BBM Pertamina?

pgr, Srealm Indonesia
Jumat, 03/10/2025 11:10 WIB
Foto: Pertamina tegaskan kualitas BBM Pertamax (RON 92) sesuai spesifikasi. (Dok. PT Pertamina Patra Niaga)

Jakarta, Srealm Indonesia - Badan usaha swasta penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) batal membeli BBM murni atau base fuel milik PT Pertamina (Persero). Alasannya karena, BBM tersebut sudah ada kandungan etanolnya.

Hal itu dikatakan langsung oleh Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar. Ia bilang, salah satu yang menjadi kendala batalnya kolaborasi pihak swasta dengan Pertamina adalah adanya kandungan etanol pada BBM murni atau base fuel milik Pertamina.

Kandungan etanol tersebut dinilai tidak sesuai spesifikasi BBM SPBU swasta. "Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan. Etanol itu sampai jumlah tertentu. Kalau tidak salah sampai 20% etanol. Kalau tidak salah. Nah, sedangkan ada etanol 3,5%," bebernya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (3/10/2025).


Padahal menurutnya, konten etanol yang terdapat dalam base fuel Pertamina sebetulnya masih masuk ambang yang diperkenankan oleh pemerintah. "Nah, tetapi teman-teman SPBU swasta berkenan jika nanti pada kargo selanjutnya siap bernegosiasi kalau memang nanti kualitasnya. Ini bukan masalah kualitas, masalah konten. Kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk yang masing-masing. Karena ini beda-beda merek, beda spesifikasi," ujarnya.

Sebenarnya apa itu etanol?

Dalam penelusuran Srealm Indonesia, mengutip onesolutionpertamina Etanol adalah senyawa kimia yang juga dikenal dengan sebutan etil alkohol atau alkohol. Senyawa ini memiliki rumus kimia C2H5OH dan merupakan salah satu jenis alkohol yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Etanol banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor, bahan baku dalam pembuatan kosmetik, farmasi, dan juga sebagai bahan pelarut dalam industri.

Di mana etanol sebagai bahan bakar alternatif yaitu etanol umumnya digunakan sebagai campuran dengan bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel pada beragam jenis mesin, dengan perbandingan yang bervariasi tergantung pada kebijakan dan spesifikasi kendaraan di setiap negara, dan kemudian untuk dapat menggerakkan piston mesin, digunakan panas yang tercipta dari pembakaran etanol, dan dapat dikatakan bahwa sinar matahari juga dipergunakan untuk dapat mengoperasikan suatu mesin.

Bahan bakar etanol digunakan sebagai alternatif yang dianggap lebih ramah terhadap lingkungan, karena bahan bakar etanol menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil, serta dapat membantu minimalisir ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang sangat terbatas.

Bahan bakar etanol dianggap lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil, serta dapat membantu minimalisir ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang sangat terbatas.

Sejarah Etanol

Sejarah dari bahan bakar etanol di dunia telah dimulai sejak abad ke-19, yaitu ketika etanol digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak. Kemudian, secara singkat, berikut ini merupakan beberapa momen penting yang ada dalam sejarah bahan bakar etanol, seperti:

  1. Abad ke-19: Etanol digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak. Pada masa ini, etanol dihasilkan dari hasil fermentasi bahan tanaman seperti tebu dan jagung.
  2. Tahun 1860: Nicolas-Joseph Cugnot, seorang insinyur Prancis, mengembangkan mobil uap yang dapat berjalan dengan bahan bakar etanol.
  3. Tahun 1908: Model T, mobil buatan Ford, diluncurkan dengan kemampuan untuk menggunakan bahan bakar etanol maupun bensin.
  4. Tahun 1920-an: Prohibisi minuman beralkohol menyebabkan produksi etanol beralih ke industri bahan bakar. Pada masa ini, etanol digunakan sebagai bahan bakar mobil dan motor.
  5. Tahun 1970-an: Krisis minyak global memicu pengembangan bahan bakar alternatif seperti etanol. Pemerintah Amerika Serikat memberikan insentif untuk meningkatkan penggunaan etanol sebagai bahan bakar.
  6. Tahun 2005: Pemerintah Amerika Serikat meluncurkan program Renewable Fuel Standard (RFS) yang menargetkan penggunaan bahan bakar nabati, termasuk etanol, dalam jumlah yang lebih besar.
  7. Saat ini: Etanol banyak digunakan sebagai bahan bakar campuran dengan bensin di seluruh dunia, dengan persentase campuran yang bervariasi tergantung pada kebijakan pemerintah dan spesifikasi kendaraan.

Secara keseluruhan, sejarah bahan bakar etanol menunjukkan bahwa penggunaannya sebagai bahan bakar telah mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan seiring dengan perubahan kebutuhan dan teknologi.

Terdapat dua negara yang sangat sukses dalam penggunaan bahan bakar etanol, kedua negara tersebut yaitu Amerika Serikat dan Brazil. Di mana Amerika Serikat dan Brazil.sukses menerapkan etanol sebagai bagian pada komponen yang wajib ada di dalam campuran bahan bakar mesin mereka.

Amerika Serikat dan Brazil juga merupakan beberapa negara dengan nilai produksi etanol paling tinggi di dunia. Di mana sebagai contoh, sepanjang periode di tahun 2018, Amerika Serikat berhasil memproduksi setidaknya 16.1 miliar galon etanol, sedangkan untuk Brazil berada di posisi kedua yaitu dengan jumlah produksi etanol sebanyak 7.95 miliar galon.

Etanol banyak digunakan di Brasil dan Amerika Serikat. Kedua negara ini menghasilkan 88% dari total bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia. Sebagian besar mobil di Amerika Serikat saat ini dapat berjalan dengan bahan bakar yang mengandung etanol hingga 10%, dan penggunaan bensin etanol 10% bahkan diamanatkan di beberapa kota dan negara bagian AS. Dimulai tahun 1976, pemerintah dari Brasil telah mengamanatkan untuk menggunakan bensin

yang dicampur dengan etanol, dan kemudian pada tahun 2007 campurannya berkisar sekitar 25% etanol dan 75 bensin (E25). Pada bulan Desember 2010, Brasil memiliki 12 juta kendaraan berbahan bakar fleksibel dan truk ringan serta lebih dari 500.000 sepeda motor yang dapat menggunakan etanol murni (E100).

Aturan main etanol

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau KESDM, di tahun 2015 sudah merilis Peraturan Menteri (Permen) ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Nomor 12 yang di dalamnya menjelaskan mengenai penggunaan dari bioetanol E5 yang

diwajibkan dimulai pada tahun 2020 dengan formulasi sebesar 5 persen dari etanol dan 95 persen dari bensin dan kemudian meningkat menjadi E20 di tahun 2025 nantinya.

Adapun Indonesia di tahun 2022, terdapat program bioetanol dari bahan baku tebu untuk ketahanan energi diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan produksi bioetanol nasional dari 40.000 kiloliter pada tahun 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter pada tahun 2030 dan menjadi sumber potensial bahan bakar campuran jenis esens. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan di Brazil, energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1.2 barel minyak mentah.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM bekerjasama dengan tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), didukung United States Grains Council (USGC), berhasil menyusun roadmap strategis untuk mempercepat penerapan bioetanol di Indonesia.

Tujuan jangka pendek dari roadmap yang direncanakan dimulai dengan pengenalan campuran etanol sebesar 5% atau E5 secara terbatas di provinsi DKI Jakarta dan Surabaya. Campuran etanol E5 dapat ditambahkan ke dalam bahan bakar Petralite untuk meningkatkan kualitas bensin RON menjadi setara dengan Pertamax.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 1 Kapal Flotilla Sejengkal Lagi Sampai Gaza, Lolos Dari Israel