Awas! Trump Akhirnya Deklarasi 'Perang' Dengan Kelompok Ini
Jakarta, Srealm Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Negeri Paman Sam berada dalam situasi konflik bersenjata. Hal ini telah disampaikan Gedung Putih kepada Kongres dalam sebuah pemberitahuan rahasia pekan ini.
Mengutip NBC News, Jumat (3/10/2025), kelompok yang terlibat konflik bersenjata dengan Washington adalah kartel narkoba. Trump menuding bahwa anggota organisasi tersebut dapat ditargetkan sebagai kombatan ilegal.
"Presiden menetapkan kartel-kartel ini sebagai kelompok bersenjata non-negara, menetapkan mereka sebagai organisasi teroris, dan menetapkan bahwa tindakan mereka merupakan serangan bersenjata terhadap Amerika Serikat," demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
"Sebagai tanggapan, berdasarkan dampak kumulatif dari tindakan permusuhan ini terhadap warga negara dan kepentingan Amerika Serikat serta negara-negara asing sahabat, Presiden menetapkan bahwa Amerika Serikat berada dalam konflik bersenjata non-internasional dengan organisasi-organisasi teroris yang telah ditetapkan ini," tambahnya.
Penetapan ini pada dasarnya menempatkan kartel narkoba dalam kategori hukum yang sama dengan kelompok teroris seperti Al Qaeda atau ISIS. Pemberitahuan kepada Kongres mencantumkan contoh tindakan yang dapat diambil Trump dalam menargetkan kartel dan mengutip serangan pada 15 September yang menewaskan sekitar 3 'kombatan ilegal'.
"Dalam beberapa pekan terakhir, militer AS menyerang setidaknya tiga kapal dari Venezuela yang diduga membawa pengedar narkoba dan narkoba yang dapat mengancam warga Amerika," ujar Trump di Truth Social.
Gedung Putih telah membela serangan tersebut. Juru Bicara Gedung Putih, Anna Kelly, mengatakan Presiden Trump bertindak sesuai dengan hukum konflik bersenjata untuk melindungi negara kita dari mereka yang mencoba membawa racun mematikan ke pantai AS.
"Presiden menepati janjinya untuk menghadapi kartel dan menghilangkan ancaman keamanan nasional ini agar tidak membunuh lebih banyak warga Amerika," tandasnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Trump juga telah mengirimkan sejumlah armadanya mendekati Venezuela untuk melakukan serangan terhadap sejumlah kartel narkoba negara itu. Ia juga menuding Presiden Venezuela Nicolas Maduro terlibat dalam aksi kartel.
Presiden Venezuela Nicolás Maduro, telah membantah terlibat dalam perdagangan narkoba. Ia telah berulang kali menuduh bahwa AS berusaha memaksanya turun dari kekuasaan. Ia bahkan siap untuk menyatakan keadaan darurat atas apa yang disebutnya ancaman 'agresi' AS.
"Hari ini proses konsultasi dimulai ... untuk menyatakan keadaan darurat sesuai dengan konstitusi dan melindungi rakyat kami, perdamaian kami, dan stabilitas kami jika Venezuela diserang oleh kekaisaran Amerika, diserang secara militer," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi.
(tps/tps)