Internasional

Paus Leo Tiba-Tiba 'Sentil' Trump, Teriak Tak Manusiawi

Tommy Patrio Sorongan, Srealm Indonesia
03 October 2025 07:10
Paus Leo XIV memimpin Misa di Kapel Sistina di Vatikan, 9 Mei 2025. (Vatican Media/Simone Risoluti ­Handout via REUTERS)
Foto: Paus Leo XIV memimpin Misa di Kapel Sistina di Vatikan, 9 Mei 2025. (via REUTERS/Simone Risoluti)

Jakarta, Srealm Indonesia - Pimpinan Umat Katolik Roma, Paus Leo XIV, memberikan sebuah kritik terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini dilontarkan pada saat Trump memiliki sejumlah kebijakan yang kontroversial terkait imigrasi.

Mengutip Reuters, dalam sebuah pernyataan, Kamis (2/10/2025), Paus secara terbuka mempertanyakan apakah kebijakan imigrasi Trump sejalan dengan ajaran Gereja Katolik mengenai 'pro-kehidupan'. Ia menyebut apa yang dilakukan Washington terhadap para imigran sangat tidak manusiawi.

"Seseorang yang mengatakan saya menentang aborsi tetapi saya setuju dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap imigran di Amerika Serikat, saya tidak tahu apakah itu pro-kehidupan," kata Paus Leo XIV kepada wartawan di luar kediaman musim panas kepausan di Castel Gandolfo, dekat Roma.

Kritik Paus tersebut segera memicu reaksi balik dari beberapa tokoh Katolik konservatif yang sebelumnya memuji keterusterangan Paus Leo. Mantan Uskup Texas Joseph Strickland, seorang kritikus keras Paus Fransiskus yang baru-baru ini memuji Paus Leo, mengkritik Paus baru tersebut di media sosial.

"Hal ini menyebabkan banyak kebingungan mengenai kesucian hidup manusia dan kejelasan moral ajaran Gereja," tuturnya.

Gedung Putih juga membela Trump. Juru bicara pers Karoline Leavitt dengan tegas menolak anggapan tentang perlakuan tidak manusiawi terhadap imigran ilegal.

"Presiden terpilih atas janji-janji yang mencakup deportasi massal," tandasnya.

Para pejabat Vatikan dan rekan-rekan kepausan mengatakan Paus sangat peduli dengan perlakuan terhadap imigran. Namun, hal itu dapat menghambat misi paus pertama asal AS itu, yang diungkapkan dalam misa pelantikannya, untuk mengupayakan persatuan di seluruh Gereja global yang semakin terpecah belah dan terpolarisasi.


Meskipun Paus yang secara alami berhati-hati akan berusaha menghindari bentrokan berulang dengan kaum konservatif yang dapat memperkeras oposisi terhadap agendanya, ia tidak akan nilai-nilainya sendiri.

"Apakah dia akan mengusik kaum konservatif Amerika di beberapa titik? Ya," kata Elise Allen, penulis biografi Leo untuk Penguin Peru dan satu-satunya jurnalis yang mewawancarai Paus sejak terpilih.


"Mereka seharusnya tidak terkejut dia melakukan itu," ujarnya kepada Reuters.

Paus Leo relatif kurang dikenal di dunia sebelum terpilih pada bulan Mei. Ia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Peru, tempat ia mengembangkan hasrat untuk peduli terhadap imigran dan menyuarakan isu-isu sosial.

"Dia memahami prioritas isu aborsi, tapi dia tidak akan mengatakan bahwa isu itu jauh lebih penting daripada imigrasi," tambah Allen.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Paus Leo XIV Jadi Paus Pertama Asal AS, Begini Komentar Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular