Internasional

Polisi Tembak Mati Para Pendemo GenZ 212, 3 Orang Tewas

Tommy Patrio Sorongan, Srealm Indonesia
03 October 2025 06:10
Anggota pasukan keamanan menahan seorang pengunjuk rasa sementara yang lain bentrok dalam demonstrasi yang dipimpin pemuda di Rabat, Maroko, Senin (29/9/2025). (AFP/ABDEL MAJID BZIOUAT)
Foto: AFP/ABDEL MAJID BZIOUAT

Jakarta, Srealm Indonesia - Setidaknya tiga orang tewas di Maroko dalam protes pemuda terhadap dugaan korupsi dan keputusan terkait anggaran publik. Hal ini diumumkan negara itu bersiap menghadapi demonstrasi malam keenam.

Pasukan keamanan menembaki para demonstran yang berkumpul di beberapa titik di seluruh negeri pada hari Rabu (1/10/2025). Aksi ini menewaskan tiga orang di Leqliaa, sebuah kota kecil di luar kota Agadir di selatan.

Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan ketiganya ditembak dan tewas saat berupaya merebut senjata polisi, meskipun tidak ada saksi yang dapat membuktikannya. Ratusan orang terluka, dan Asosiasi Hak Asasi Manusia Maroko mengatakan bahwa 1.000 orang telah ditangkap di tengah protes tersebut.

Di tengah meningkatnya kekerasan, Perdana Menteri Aziz Akhannouch pada hari Kamis mengatakan bahwa ia terbuka untuk berdialog guna mengakhiri protes.

Selain secara langsung, demonstrasi juga diselenggarakan secara daring oleh kelompok pemuda anonim yang menamakan diri GenZ 212, menggunakan platform termasuk TikTok, Instagram, dan aplikasi gim Discord.

Melalui nyanyian dan poster, mereka menyoroti aliran investasi miliaran dolar untuk persiapan Piala Dunia 2030, sementara banyak sekolah dan rumah sakit kekurangan dana dan masih dalam kondisi memprihatinkan.

Menunjuk stadion-stadion baru yang sedang dibangun atau direnovasi di seluruh negeri, para pengunjuk rasa meneriakkan, "Stadion sudah ada, tapi di mana rumah sakitnya?"

"Kami juga menolak kekerasan dan berkomitmen untuk melanjutkan protes damai. Kami tidak mempunyai argumen dengan pasukan keamanan, hanya dengan pemerintah," tambah kelompok itu dikutip Al Jazeera.

Seiring Maroko bersiap menjadi tuan rumah Piala Afrika akhir tahun ini dan para legislator bersiap untuk pemilihan umum legislatif tahun 2026, perhatian tertuju pada kesenjangan ekonomi yang mendalam di negara tersebut.

Protes damai terhadap kondisi ekonomi dan sosial telah berulang kali terjadi di Maroko. Namun demonstrasi minggu ini adalah yang paling keras setidaknya sejak tahun 2016 dan 2017, ketika para pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan keamanan di wilayah Rif di utara.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banjir Darah di Kenya: 8 Tewas, Ratusan Terluka dalam Aksi Unjuk Rasa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular