Satu Kapal Bantuan Sumud Flotilla Capai Perairan Gaza, Israel Bantah
Jakarta, Srealm Indonesia - Satu kapal dari armada kemanusiaan "Global Sumud Flotilla" yang bernama Mikeno dilaporkan berhasil menembus blokade Israel dan mencapai perairan Palestina. Keberhasilan ini terjadi di tengah agresi Angkatan Laut Israel yang menyerang dan menahan sebagian besar armada, dengan total 223 aktivis internasional kini berada dalam tahanan.
Menurut laporan TRT World, kapal Mikeno berhasil lolos setelah lebih dari 20 upaya intersepsi ilegal oleh pasukan Israel. Sementara itu, 24 kapal lainnya dari armada tersebut masih melanjutkan perjalanan mereka menuju Gaza.
Pihak Global Sumud Flotilla mengonfirmasi melalui platform X pada hari Kamis (2/10/2025) bahwa setidaknya 15 kapal telah diserang oleh pasukan Israel sejak Rabu malam, dan delapan kapal lainnya kemungkinan besar sedang atau telah diserang. Mereka juga telah merilis nama dan kebangsaan dari 223 aktivis yang berada di kapal-kapal yang diserang tersebut melalui akun Instagram mereka.
Salah satu yang diserang oleh Israel adalah armada yang dinaiki aktivis lingkungan Greta Thunberg. Greta saat ini dilaporkan ditahan dalam kondisi yang aman tanpa luka.
Di sisi lain, salah seorang aktivis Turki dari misi global ini, Erdem Ozveren, melaporkan bahwa kapalnya berada kurang dari 30 mil laut dari lepas pantai Gaza.
Sementara itu, Israel menyatakan bahwa tidak ada satu pun kapal dalam armada yang menuju Gaza-membawa aktivis pro-Palestina dan bantuan kemanusiaan-berhasil menembus blokadenya atas wilayah Palestina tersebut.
"Tidak ada satu pun kapal provokasi Hamas-Sumud yang berhasil dalam upayanya memasuki zona pertempuran aktif atau melanggar blokade laut yang sah," kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan.
"Satu kapal terakhir dari provokasi ini masih berada pada jarak tertentu. Jika kapal itu mendekat, upayanya untuk memasuki zona pertempuran aktif dan menembus blokade juga akan dicegah," tambah pernyataan tersebut.
Misi Kemanusiaan Terbesar dalam Beberapa Tahun
Armada "Global Sumud Flotilla" merupakan misi kemanusiaan maritim terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 50 kapal yang membawa lebih dari 500 aktivis sipil dari 45 negara berbeda berlayar bersama menuju Gaza.
Kapal-kapal tersebut, yang memulai perjalanannya sejak akhir Agustus, sebagian besar bermuatan bantuan kemanusiaan dan pasokan medis yang sangat krusial. Misi ini bertujuan untuk menentang blokade ilegal yang telah diberlakukan Israel terhadap Gaza selama hampir 18 tahun.
Blokade ini semakin diperketat sejak Maret lalu, di mana Israel menutup perbatasan dan memblokir pengiriman makanan serta obat-obatan, yang mendorong wilayah kantong tersebut ke jurang kelaparan.
Laporan tersebut juga menyoroti dampak konflik yang lebih luas. Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
PBB dan berbagai kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa Gaza kini menjadi tempat yang tidak dapat dihuni, dengan kelaparan dan wabah penyakit menyebar dengan cepa
(tps/luc)