Potong Transfer ke Daerah, Purbaya: Dulu Banyak Penyelewengan!

Zahwa Madjid, Srealm Indonesia
02 October 2025 16:40
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa melakukan penindakan terhadap rokok ilegal di Kanwil DJBC Jawa Timur 2. (Instagram/menkeuri)
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa melakukan penindakan terhadap rokok ilegal di Kanwil DJBC Jawa Timur 2. (Instagram/menkeuri)

Jakarta, Srealm Indonesia-Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) besar-besaran pada 2026 dikarenakan penyaluran yang tidak tepat sasaran hingga diselewengkan.

"Alasan pemotong itu utamanya dulu karena banyak penyelewengan ya. Artinya nggak semua uang yang dipakai, dipakai dengan betul," kata Purbaya dalam kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025).

Hal ini, kata Purbaya yang membuat pemerintah pusat mengubah kebijakan yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Jadi itu yang membuat pusat agak, bukan saya ya, pemimpin-pemimpin itu agak gerah dengan itu. Ingin mengoptimalkan," jelasnya.

Pada 2025, anggaran TKD yang disediakan mencapai Rp919,9 triliun. Sementara itu untuk 2026, anggaran yang diajukan awalnya pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) adalah Rp650 triliun.

Purbaya yang baru masuk sebagai Menteri di tengah pembahasan RAPBN dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan perubahan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah kemudian menambah anggaran Rp43 triliun menjadi Rp693 triliun.

Meski transfer ke daerah lebih kecil, menurut Purbaya program ke daerah melalui pemerintah pusat justru ditambah.

"Jadi kan di transfernya kan turun Rp200 triliun ya. Tapi program-program untuk daerah naik dari Rp 900 triliun ke 1.300 triliun. Tambah lebih banyak," jelasnya.

Penebalan program di daerah merupakan salah satu cara agar ekonomi menggeliat dan merata serta efektif. Adapun program yang dimaksud antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). "Jadi kita ingin melihat yang lebih, kinerja uang yang lebih efektif," tegas Purbaya.

Pemda, lanjut Purbaya harus memahami perencanaan keuangan secara komprehensif. Sembari program pemerintah pusat, pemda juga bisa belajar agar ke depan anggaran yang dibelanjakan lebih bermanfaat bagi masyarakat.

"Jadi ekonomi di daerah sebetulnya uangnya nggak berkurang. Malah ditambah secara net ya," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Transfer Daerah Turun Jadi Rp650 T di 2026, Tito Bilang ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular