Ada Investor China Mau Bikin Kilang, Purbaya Ungkap Respons Pertamina
Jakarta, Srealm Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa buka-bukaan, bahwa sempat ada investor China yang tertarik membangun kilang minyak di dalam negeri. Hal ini menyusul belum adanya pembangunan kilang minyak baru oleh PT Pertamina (Persero).
Purbaya pun mengisahkan, pernah memberikan tawaran kepada Pertamina untuk tidak membangun kilang lantaran ada investor dari China yang berminat membangun kilang di Indonesia.
Nanti, setelah 30 tahun, Pertamina yang akan memiliki kilang tersebut secara gratis. "Pertamina bilang: kami keberatan dengan usul tersebut, karena kami sudah overcapacity. Waktu itu saya kaget, overcapacity apa? Kami sudah berencana bangun 7 kilang baru, satu pun nggak jadi kan. Tapi ke depan akan jadi, sampai sekarang nggak jadi. Yang ada malah beberapa dibakar kan," ungkap Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR, dikutip Kamis (2/10/2025).
Mulanya, Purbaya menjabarkan, bahwa sampai sekarang Indonesia tidak memiliki kilang baru. Padahal, di tahun 2018, ia sempat meminta Pertamina untuk membangun kilang baru.
"Mereka (Pertamina) janji akan bangun 7 kilang baru dalam waktu 5 tahun. Tapi sampai sekarang kan tidak ada satu pun. Jadi bapak (Komisi XI DPR) tolong kontrol mereka juga. Dari saya kontrol, dari bapak-bapak kontrol,"
"Karena kita rugi besar. Kita impor dari mana dari Singapura minyak dan produk-produk minyaknya," tegas Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR, dikutip Kamis (2/10/2025).
Dengan begitu, secara tegas ia mengatakan akan memantau proyek-proyek yang dijalankan dan diusulkan Pertamina. Jika tidak, ia mengancam akan memangkas anggaran perusahaan.
"Kalau nggak kita potong uangnya juga, Pak. Saya kan pengawas, saya ganti aja Dirutnya. Artinya timbal balik. Jadi ini saya bikin masukan yang bagus sekali dari DPR. Gimana caranya kita memproduksi, juga memperbaiki alat-alat produksi, termasuk menyediakan alat produksi yang baru yang selama ini kita gagal membangun," tegas Purbaya.
Purbaya menuturkan, bahwa bukan karena Indonesia tidak bisa membangun kilang. Namun, Pertamina, dinilai malas-malasan dalam pengembangan proyek tersebut.
Atas hal itu, ia meminta kepada DPR RI untuk ikut mengontrol Pertamina, supaya Indonesia bisa mengurangi subsidi. Dan dengan adanya kilang, harga produk BBM bisa lebih murah dan tepat sasaran.
"Jadi, untuk subsidi gimana nature-nya? Subsidi sebetulnya, kalau bisa nggak subsidi, gak subsidi. Cuman karena ekonomi pertumbuhannya nggak cukup bagus, masyarakat yang paling bawah belum bisa bertahan ketika harus menghadapi harga pasar. Dikeluarkan subsidi supaya mereka bisa hidup terus dan agak sejahteralah ke depan. Tapi kunci utamanya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat," tanda Purbaya.
(pgr/pgr)