Putar Otak Kelola Aset Rp53 T, Bulog Sulap Gudang Lama Jadi Beloft

Martyasari Rizky, Srealm Indonesia
Kamis, 02/10/2025 10:53 WIB
Foto: Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani saat meresmikan kawasan bisnis Bulog: Beloft di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025). (Srealm Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, Srealm Indonesia - Perum Bulog memutar otak untuk mengelola aset besar yang selama ini belum tergarap maksimal. Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebut total nilai aset Bulog mencapai Rp53 triliun. Menurutnya, aset sebesar itu harus benar-benar dimanfaatkan agar bisa memberikan nilai tambah bagi negara.

"Bulog itu ternyata asetnya luar biasa. Aset kita itu nominalnya kalau dirupiahkan Rp53 triliun, bayangin. Betapa besarnya aset tersebut," kata Rizal dalam acara Launching Kawasan Bisnis Bulog: Beloft di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

"Nah, ini merupakan suatu peluang yang besar apabila kita bisa kelola dengan baik. Nanti saya berharap kepada yang ditugaskan khusus menangani kaitan dengan lokasi-lokasi kita yang belum termanfaatkan, agar betul-betul all out, untuk memanfaatkan aset-aset kita demi untuk keuntungan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan pribadi," sambungnya.


Salah satu langkah awal Bulog adalah mengubah gudang lama Eks Goro di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi pusat bisnis baru dengan nama Beloft (Bulog Lifestyle Opportunity Food and Territory).

"Beloft ini saya minta betul-betul all out. Semoga ini menjadikan sentra bisnis distrik Bulog. Jadi Bulog bisnis distrik ini nanti akan mengaung ke seluruh Indonesia. Jadi semua titik-titik nanti yang kita kembangkan, tag line-nya adalah Bulog Business District. Sehingga orang di mana-mana kalau ke daerah tahunya Bulog Business District. Jadi betul-betul menjadi ikon, menjadi ikon yang baru," ujarnya.

Bulog juga membuka peluang kerja sama dengan pengusaha swasta di berbagai daerah tempat kawasan bisnis itu berdiri.

"Nah ini kami dari Bulog juga membuka ruang kepada teman-teman pengusaha di seluruh tanah air, apabila ada yang betul-betul tertarik untuk bersinergi dengan kita, untuk mengembangkan kawasan-kawasan bisnis di seluruh tanah air itu. Itu silahkan nanti teman-teman pengusaha dari seluruh Tanah Air bisa bersinergi dengan Bulog untuk mengembangkan aset-aset tersebut, sesuai dengan aturan dan ketentuan pemerintah, khususnya dari Kementerian Keuangan," tutur Rizal.

Ia mengingatkan, kawasan Kelapa Gading juga merupakan objek vital nasional karena menyimpan cadangan beras terbesar di Indonesia. Karena itu, Rizal berharap ada sinergi dengan semua pihak.

"Saya berharap semuanya kita saling bersinergi, bahu-membahu, baik dari pemerintah, TNI, Polri, maupun teman-teman pengusaha untuk menjadikan ruang-ruang yang masih kosong di wilayah Bulog dan sekitarnya ini menjadikan ruang yang lebih menguntungkan, sesuai dengan aturan dan ketentuan pemerintah. Sehingga ini semuanya kembali menjadi profit untuk pemerintah," jelasnya.

Adapun revitalisasi gudang eks Goro di kawasan Kelapa Gading menjadi Beloft, menurut Rizal, merupakan cara Bulog untuk membuat aset lebih berdaya guna.

"Jadi launching ini adalah untuk merevitalisasi. Merevitalisasi dari dulu yang namanya Goro yang mungkin sudah tidak berfungsi dengan maksimal. Maka kami saat ini, Bulog atas nama direksi, merevitalisasi agar aset pemerintah ini bisa lebih bermanfaat dan lebih berdaya guna," jelasnya.

Rata-rata Biaya Sewa Tenant Rp34 Miliar

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Bulog Febby Novita menambahkan, potensi komersial kawasan Kelapa Gading sangat besar. Ia menyebut, biaya sewa rata-rata tenant di sekitar kawasan Beloft bisa mencapai puluhan miliar dalam setahun.

"Nah di sini potensi pendapatan itu sekarang yang.. Pak melaporkan, bahwa tenant-tenant menyewa sudah dalam setahun ini Rp34 miliar. Lumayan kalau kawasan ini 4 hektare Pak, tapi yang bangunannya 2 hektare. Kalau total tanah kita di sini dan DKI itu sekitar 53 hektare ya, bayar PBB-nya saja 53 hektare itu sekitar Rp12 miliar satu tahun. Tapi kita kalau kita sewakan lumayan untuk membantu membayar PBB tentunya," kata Febby.

Menurutnya, lokasi Kelapa Gading termasuk kawasan kuliner dan hunian elit, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan.

"Jadi memang kita harus bikin bagus daerah sini gitu ya, dan kalau kita lihat, mungkin kalau kita punya uang kita kumpulin duit dulu, kita jualan dulu, kita bisa bikin di sini area-area nanti kuliner lagi yang bagus gitu ya. Mudah-mudahan, karena kalau kita mau benerin ini nggak bisa kita minta sama pemerintah, kita harus cari uangnya. Jadi teman-teman mohon dukungannya semua supaya kita punya dana untuk memperbaiki ini semua, kita bikin supaya bisa jadi tempat hangout yang keren dan instagramable," pungkasnya.

Foto: Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani saat meresmikan kawasan bisnis Bulog: Beloft di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025). (Srealm Indonesia/Martyasari Rizky)
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani saat meresmikan kawasan bisnis Bulog: Beloft di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025). (Srealm Indonesia/Martyasari Rizky)

(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Bulog Jaga Mutu Beras Dari Ancaman Kutu & Kerusakan