FOTO INTERNASIONAL

Lubang Besar Menganga & Telan Mobil-Bus 'Makan Korban' Baru: Ukraina

Reuters, Srealm Indonesia
Kamis, 02/10/2025 07:05 WIB

Hampir seluruh bagian bus dan mobil terperosok ke dalam lubang tersebut. Begini penampakannya!

1/5 Sebuah bus dan mobil terjebak di lubang besar yang terbuka di jalan, setelah hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Odesa, Ukraina, Rabu (1/10/2025). (REUTERS/Nina Liashonok)

Sebuah bus dan mobil terjebak dalam lubang besar usai hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Odesa, Ukraina, Rabu (1/10/2025). (REUTERS/Nina Liashonok)

2/5 Sebuah bus dan mobil terjebak di lubang besar yang terbuka di jalan, setelah hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Odesa, Ukraina, Rabu (1/10/2025). (REUTERS/Nina Liashonok)

Gubernur Oleh Oleksandrovych Kiper mengatakan wilayah tersebut dilanda hujan deras dua hari berturut-turut, yang telah membanjiri jalan, menyebabkan pemadaman listrik, merusak properti, dan merobohkan pohon. (REUTERS/Nina Liashonok)

3/5 Sebuah bus dan mobil terjebak di lubang besar yang terbuka di jalan, setelah hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Odesa, Ukraina, Rabu (1/10/2025). (REUTERS/Nina Liashonok)

Nampak terlihat hampir seluruh bagian bus dan mobil terperosok ke dalam lubang tersebut. (REUTERS/Nina Liashonok)

4/5 Sebuah bus dan mobil terjebak di lubang besar yang terbuka di jalan, setelah hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Odesa, Ukraina, Rabu (1/10/2025). (REUTERS/Nina Liashonok)

Lebih dari 500 petugas terlibat dalam upaya penyelamatan. Kiper juga menambahkan bahwa 42.000 pelanggan di 32 desa dan kota di wilayah tersebut masih mengalami pemadaman listrik sementara. (REUTERS/Nina Liashonok)

5/5 Sebuah bus dan mobil terjebak di lubang besar yang terbuka di jalan, setelah hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Odesa, Ukraina, Rabu (1/10/2025). (REUTERS/Nina Liashonok)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menginstruksikan wakil perdana menterinya untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap operasional di Odesa. (REUTERS/Nina Liashonok)