
Pasar BBM Non Subsidi Pertamina Tergerus, Ini Datanya

Jakarta, Srealm Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjabarkan, bahwa terdapat migrasi pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi yakni RON 90 atau Pertalite ke BBM Non Subsidi. Tak cuma itu, pasar BBM Non Subsidi milik PT Pertamina (Persero) juga mengalami penyusutan di tahun 2025 ini.
Dalam paparan Direktur Jenderal Minyak dan gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman, disebutkan bahwa total BBM Non subsidi di 2024 mencapai 6,86 juta Kilo Liter. Di mana BBM Non Subsidi Pertamina mencapai 6,13 juta KL dan BBM Non Pertamina 725.536 KL atau hanya 11%.
Sementara itu, di periode Januari-Juli 2025 ini, total market share BBM Non Subsidi mencapai 4,75 juta KL. Di mana Pertamina 4,03 juta KL dan Non Pertamina mencapai 715.827 KL atau menjadi 15%.
"Di sini kita lihat bahwa tahun 2024 kalau kita lihat share, market share dari bensin non-subsidi (Non Pertamina) itu adalah sebesar 11%. Tetapi pada tahun 2025 berdasarkan data Januari sampai Juli saja sudah 15%, artinya market share dari bensin non-subsidi ini meningkat," ungkap Laode dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Rabu (1/10/2025).
Di sisi lain, Laode membeberkan, penjualan harian BBM subsidi yakni Pertalite di tahun 2025 ini turun menjadi 76.970 Kilo Liter (KL) dari yang sebelumnya mencapai 81.106 Kilo Liter di tahun 2024.
Adapun penjualan BBM Non Subsidi meningkat di tahun 2025 ini menjadi 22.723 KL dari yang sebelumnya 19.061 KL di 2024.
"Sebenarnya ini kalau dikaitkan dengan besaran kompensasi, maka kompensasi Pertalite itu turun dari Rp 48,9 triliun, diproyeksikan bisa terjadi efisiensi sehingga hanya menjadi RP 36,314 triliun, artinya ada efisiensi sebesar Rp 12,6 triliun dengan adanya shifting ini," ungkap Laode.
"Nah, estimasi (penurunan) penjualan bensin subsidi tahun 2025 sebesar 1,4 juta KL, kemudian penjualan bensin non-subsidi 7 juta KL, ini meningkat 0,8 juta KL atau 14,02%. Kemudian, estimasi penjualan bensin non-subsidi 2025 yang non-Pertamina sebesar 1,35 juta KL atau meningkat 0,64 juta KL atau 91,3%," tegas Laode.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan
