Sri Mulyani Beri Bukti APBN Bakal Sehat di 2026

Arrijal Rachman, Srealm Indonesia
Selasa, 02/09/2025 16:10 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB),  Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat, (15/8/2025). Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, Srealm Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim postur rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara atau RAPBN 2026 semakin sehat. Tercermin dari keseimbangan primer yang kian menyusut.

Keseimbangan primer dalan RAPBN 2026 ia sebut dirancang hanya senilai Rp 39,4 triliun, turun drastis bila dibandingkan dengan proyeksi realisasi keseimbangan primer pada 2025 senilai Rp 109,8 triliun.


Keseimbangan primer merupakan itu merupakan selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang, merujuk definisi yang termuat dalam buku Postur APBN Indonesia, keluaran Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu.

"Keseimbangan primer Rp 39,4 triliun, ini turun drastis. Berarti semakin sehat posturnya," ucap Bendahara Negara saat rapat kerja dengan Komite IV DPD secara daring, Selasa (2/9/2025).

Secara keseluruhan RAPBN 2026 memang masih mengalami defisit sebesar Rp 638,8 triliun, disebabkan total target belanja negara mencapai Rp 3.786,5 triliun, lebih tinggi ketimbang pendapatan negara yang targetnya Rp 3.147,7 triliun.

Rancangan defisit keseluruhan APBN 2026 yang sebesar 2,48% dari PDB itu pun Sri Mulyani tegaskan juga masih jauh lebih rendah ketimbang outlook defisit APBN 2025 yang sebesar Rp 662 triliun atau setara 2,78% terhadap PDB.

"Kami jaga secara hati-hati agar APBn sehat dan outlook pembiayaan termasuk pengelolaan utang tetap prudent, dan kredibel serta sustaianable," tutur Sri Mulyani.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Deklarasi All Indonesia, Imigrasi-Bea Cukai Kini Satu Pintu