Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Daging Sapi Asal Australia Kuasai RI

Martyasari Rizky, Srealm Indonesia
23 May 2025 17:20
Warga membeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Memasuki bulan Ramadan harga daging sapi di Pasar Senen tembus mencapai Rp140.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp125.000. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Warga membeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Memasuki bulan Ramadan harga daging sapi di Pasar Senen tembus mencapai Rp140.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp125.000. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, Srealm Indonesia - Asosiasi Pengusaha dan Pengolahan Daging Indonesia (APPDI) mengungkapkan, mayoritas impor daging sapi, baik itu daging sapi beku maupun sapi bakalan, yang masuk ke Indonesia berasal dari Australia. Menurut Direktur Eksekutif APPDI Teguh Boediyana, hal itu disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari harga, ketersediaan, hingga jarak kirim yang lebih dekat.

"Australia masih dominan lah untuk ekspor (sapi) ke Indonesia," ungkap Teguh kepada Srealm Indonesia, Jumat (23/5/2025).

Adapun saat ditanya mengapa importir cenderung memilih Australia, Teguh memberi analogi sederhana. "Kalau Anda beli barang, kenapa Anda beli di toko ini bukan di toko itu? Jadi (alasannya) karena pertimbangan pengusaha kan macam-macam, bisa mulai dari harga, ketersediaan, segala macam lah," jelasnya.

Menurutnya, keputusan importir dalam memilih asal impor juga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan pasar, serta pertimbangan biaya logistik.

"Biaya ongkos dari Australia, jaraknya lebih dekat, mungkin biayanya tidak sebesar jika impor dari negara lainnya," sebut dia.

Sementara jika dari segi kualitas, Teguh menyebut kualitas daging dari Australia cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

"Kalau dari kualitas, daging sapi ini beragam. Dari Australia sendiri kan juga macam-macam, ada yang kualitasnya begini, ada yang kualitasnya dikasih pakan khusus," ungkap Teguh.

"Jadi masing-masing pengusaha, kan mereka biasanya sudah tahu yang diinginkan oleh konsumennya. Tentunya kalau yang untuk steak ya kan ada persyaratan khusus, mana daging yang dibutuhkan, dan mana yang harus dibeli. Sehingga lebih variatif lah, (dasarnya) pengusaha punya pertimbangan sendiri," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sapi Impor Australia Tak Bisa Dipotong Untuk Iduladha, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular