
Perusahaan Tekstil China Ramai-ramai Mau Bangun Pabrik di RI, Ada Apa?

Jakarta, Srealm Indonesia - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto mengungkapkan, setidaknya ada 12 perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) asal China, Singapura, dan Indonesia yang berencana berinvestasi di tanah air. Mulanya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ada 11 perusahaan asal China yang berencana investasi di industri TPT nasional.
"11 perusahaan ini bukan hanya dari Tiongkok, tapi ada dari Singapura dan juga ada dari Indonesia. Bahkan sekarang, mungkin angkanya sudah bertambah satu lagi. Saya kemarin dapat laporan menjadi 12, di mana tambahan satu-nya ini adalah perusahaan Indonesia. (Tapi) memang sebagian besarnya dari China," kata Seto dalam Manufacture Check Srealm Indonesia, dikutip Senin (1/7/2024).
Seto mengatakan, rencana investasi 12 perusahaan TPT baru di tanah air ini bukan hanya akan masuk ke dalam bidang downstream atau hilirnya saja, melainkan akan masuk ke bidang midstream atau industri menengah, serta upstream atau industri hulu. Di mana nantinya buka hanya menghasilkan pakaian jadi saja, tetapi akan menghasilkan serat, benang, hingga kain yang akan digunakan untuk produksi pakaian. Ia pun menyebut, saat ini perdagangan Indonesia untuk produk benang, serat, kain dan lain sebagainya masih defisit.
"Tapi kalau saya lihat, mereka banyak masuknya itu justru di midstream dan di upstream. Jadi bukan hanya di bidang garmennya. Sehingga nantinya malah bisa menyediakan bahan-bahan untuk di industri dalam negeri. Jadi saya kira investasi ini cukup menarik," ujarnya.
![]() Ilustrasi Buruh Pabrik Tekstil |
Adapun jumlah tenaga kerja yang akan terserap bilamana perusahaan ini sudah mulai beroperasi, kata Seto, mencapai lebih dari 41 ribu orang.
"Jumlah tenaga kerja yang akan diserap oleh investasi ini mencapai sekitar 41 ribu orang, ketika ini nanti mereka semua sudah beroperasi," kata dia.
Lebih lanjut, Seto menegaskan bahwa nantinya industri TPT yang baru akan dibangun ini tidak akan mengganggu pasar domestik, sebab orientasi dari perusahaan-perusahaan tersebut adalah untuk ekspor.
"Saya kira tidak akan terlalu mengganggu pasar dalam negeri, karena mereka ini menjadi bagian dari global supply chain merk-merk ternama, seperti Adidas, Puma, Uniqlo, HNM, Zara, hingga Armani. Jadi saya kira ini juga menunjukkan bahwa kompetitif atau industri tekstil kita secara umum masih cukup baik gitu ya," pungkasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kemenaker Minta PHK Di Industri Tekstil Jadi Perhatian
