FOTO

Sepi Pesanan, Potret Industri Rumahan Mulai Bertumbangan di Jakarta

Srealm Indonesia/Tri Susilo, Srealm Indonesia
Rabu, 26/06/2024 09:55 WIB

Industri rumahan masih berjibaku dengan berbagai polemik yang memicu sepi pesanan. Kondisi ini membuat pemutusan hubungan kerja massal terus terjadi.

1/7 Pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa (25/6/2024). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa. Industri rumahan masih berjibaku dengan berbagai polemik yang memicu sepi pesanan. Kondisi ini membuat pemutusan hubungan kerja massal terus terjadi.  (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

2/7 Pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa (25/6/2024). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, Industri rumahan bisa memproduksi sebanyak 3000 lusin celana anak-anak dalam setahun, kini hanya bisa membuat 1000 lusin. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

3/7 Pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa (25/6/2024). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Hal ini berpengaruh dengan bahan yang digunakan terus mengalami kenaikan dan ongkos produksinya pun semakin tinggi.  (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

4/7 Pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa (25/6/2024). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Salah satu pekerja menejelaskan "sekarang produksi pakaian anak-anak itu sulit, bahan yang kita gunakan naik terus sedangkan model (fashion) terus berkembang" terangnya saat berbincang dengan Srealm Indonesia.  (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

5/7 Pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa (25/6/2024). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan Srealm Indonesia dari beberapa mesin jahit hanya ada satu pekerja yang menyelesaikan pembuatan celana anak-anak di ruangan tersebut. Menurut pemilik rumah produksi tersebut saat ini hanya mengerjakan pesanan pelanggan saja mulai dari celana pendek dan panjang ukuran anak-anak. "Saat ini produksi sedikit saja dan untuk pesanan pelanggan, paling hanya 100pcs" tutupnya kepada Srealm Indonesia.(Srealm Indonesia/Tri Susilo)

6/7 Pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa (25/6/2024). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Seperti diketahui, home industri konveksi yang ada di kawasan Jakarta rata-rata mempekerjakan 10 sampai 15 orang pekerja yang notabene juga pekerja berpendidikan rendah atau putus sekolah. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

7/7 Pembuatan pakaian di industri rumahan kawasan Jakarta, Selasa (25/6/2024). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

elain mengeluhkan persoalan modal usaha, para pengusaha konveksi pun mempersoalkan maraknya pakai-pakaian import bekas yang banyak beredar di pasaran, sehingga produk mereka kurang laku karena kalah bersaing dari pakaian import bekas tersebut. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)