
Potret Kampung 'Zombie' di Jakarta, Ditinggal Pemilik Gegara Hal Ini
Perkampungan padat penduduk di kawasan Cililitan, Jakarta sering dikenal dengan sebutan "Kampung Zombie" lantaran suasananya yang sangat sepi.

Seorang warga berjalan di dekat rumah yang rusak akibat sering terendam banjir di kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Pemukiman padat penduduk yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu itu kini tampak sepi ditinggal pemiliknya. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Kawasan perkampungan tersebut sering dikenal dengan sebutan "Kampung Zombie" lantaran suasananya yang sangat sepi. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Pantauan Srealm Indonesia, beberapa rumah yang lokasinya berdekatan dengan aliran sungai Ciliwung itu nampak sudah rusak parah. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Endapan lumpur akibat banjir juga terlihat memenuhi bagian dalam rumah yang telah ditinggal pemiliknya. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Rumah lainnya yang masih berdiri kokoh nampak telah ditutup pada akses pintu masuknya. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Pepohonan liar juga terlihat tumbuh diantara rumah rumah yang rusak tersebut. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Tanah di sekitarnya yang lembap dan basah juga membuat kondisi rumah semakin tidak aman untuk ditinggali. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Diketahui banjir yang menggenang di wilayah tersebut bisa mencapai ketinggian 3 hingga 4 meter. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Menurut warga yang masih bertahan, puluhan bangunan rumah di kampung tersebut telah rusak akibat sering terendam banjir dari luapan kali dan banjir kiriman sehingga ditinggalkan pemiliknya. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

"Ya rumah-rumah tesebut mulai ditinggal pemiliknya sejak tahun 2007 lalu" ungkap Nurhidayat, ketua RT diwilayah tersebut kepada Srealm Indonesia. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Total ada 33 Kartu Keluarga (KK) yang telah meninggalkan rumahnya dan pindah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman tambah Nurhidayat. (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)