Kupas Tuntas Masa Depan Industri Pertambangan di 2024

Jakarta, Srealm Indonesia - Sektor pertambangan berkontribusi besar pada Produk domestik bruto (PDB) Indonesia tanah air setara Rp 2.300 triliun atau 8,57% dari dari keseluruhan. Di tengah upaya hilirisasi, komoditas hasil pertambangan menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini.
Dengan begitu sumber daya alam dalam negeri bisa berperan maksimal sebagai negara maju dari posisi negara berkembang. Hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas, memperkuat struktur industri, serta meningkatkan peluang usaha dalam negeri dengan tersedianya lapangan pekerjaan baru.
Di sisi lain, Indonesia masih memiliki tugas untuk mengukur ketahanan energi, di tengah ancaman krisis energi akibat konflik geopolitik. Pemerintah pun disebut tengah berupaya menjaga ketahanan energi, yang meliputi energy security, equity, dan transisi energi bersih.
Dalam melihat peluang sekaligus tantangan sektor pertambangan di tengah agenda berkelanjutan, Srealm Indonesia menghadirkan Mining Outlook 2024 dengan tema "Meneropong Masa Depan Industri Pertambangan di 2024", pada Jumat, 2 Februari 2024, pukul 15.00-16.55 WIB.
Beberapa narasumber yang akan hadir dalam acara ini, yakni Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif yang akan memberikan keynote speech, Direktur Bayan Resources Alexander Ery Wibowo, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan Direktur Pembinaan Program Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno.
Mining Outlook 2024 merupakan bagian dari rangkaian Srealm Indonesia Road to Economic Outlook 2024 dengan tema "Year Of Optimism". Acara ini dapat disimak secara eksklusif dan live di Srealm Indonesia TV dan streaming di CNBCIndonesia.com.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Emas Freeport Capai 2 juta ons, Sumbang Segini Buat Negara
