FOTO

Heboh Pajak Hiburan 75%, Begini Suasana Terkini Tempat Karaoke

Srealm Indonesia/Muhammad Sabki, Srealm Indonesia
Selasa, 16/01/2024 20:05 WIB

Tarif pajak hiburan sebagai objek Pajak Barang Jasa Tertentu (PBJT) dalam UU HKPD mendapat protes dari pelaku industri di media sosial.

1/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

2/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)
Tarif pajak hiburan yang menjadi ketentuan khusus sebagai objek Pajak Barang Jasa Tertentu (PBJT) dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD) mendapat protes dari pelaku industri hingga pemengaruh atau influencer di media sosial. (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)
3/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

Pedangdut kenamaan Inul Daratista, yang juga pemilik tempat karaoke Inul Vizta, menganggap tarif pajak hiburan minimal 40% dan maksimal 75% bisa mematikan industri hiburan. (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

4/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

Pantauan Srealm Indonesia di lokasi tempat Karaoke Inul Vizta di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, terlihat hanya satu ruangan yang diisi karyawan pekerja, dan ruangan lainya masih kosong. (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

5/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

"Sebelum masa Covid di tahun 2019 itu sekitar jam 5 hingga malam ramai pengunjung, di tahun sekarang sudah menurun, belum lagi pajak yang naik makin tambah sepi dan kehilangan pelanggan," kata Eza, salah satu Leader di tempat karaoke Inul Vizta, kepada Srealm Indonesia. (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

6/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

"Semoga jangan jadi naik aja lah, soalnya dari harga sejam Rp 250.000 jika dinaiki pajak 45% Rp 437.500, jadi makin sepi, kalau sudah sepi dampaknya kita ke karyawanya lagi, pasti ada pengurangan". tambahnya.  (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

7/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

"Kita semua kebanyakan dari perantauan, kalau dikurangi lagi kita mau ke mana, kita sudah ada pengurangan dari 70 orang hingga sekarang sekitar 30 orang," tutur Nur, salah satu karyawan Inul Vizta.  (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

8/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

Sebelumnya, dalam UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD) tarif pajak hiburan khusus untuk pagelaran busana, kontes kecantikan, diskotik, karaoke, klab malam, permainan ketangkasan, panti pijat, dan mandi uap/spa, tarif Pajak Hiburan hanya dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 75%, tanpa menyebutkan batas minimum 40% seperti di UU HKPD.  (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

9/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

Dalam Pasal 58 ayat 2 UU HKPD, memang telah disebutkan bahwa besaran pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) atas jasa hiburan, termasuk di antaranya jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa, ditetapkan paling rendah 40%, dan paling tinggi 75%. (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

10/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

Direktur Penyuluhan, Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Dwi Astuti juga telah buka suara terkait keluhan tingginya pajak hiburan yang disampaikan Hotman Paris.  (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

11/11 Suasana tempat hiburan karaoke Inul Vizta di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (16/1/2024). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)
Dia mengatakan penerapan tarif pajak yang tergolong pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) untuk jasa hiburan pada diskotik, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa itu sudah sepenuhnya menjadi kewenangan daerah. "Pajak hiburan Pemda ya," kata Dwi saat ditemui di kantor pusat DJP, Jakarta, Senin (8/1/2023). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)