
Jokowi "Raja Dagang", Tapi Sayang Ekonomi RI Stagnan di 5%
Jakarta, Srealm Indonesia- Indonesia berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan RI selama 43 bulan beruntun hingga November 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2023 surplus neraca perdagangan RI sebesar USD 2,41 miliar. Meski demikian tren besaran surplus neraca dagang RI tercatat menurun seiring dengan anjloknya harga komoditas.
Namun demikian, Chief Economist Srealm Indonesia, Anggito Abimanyu menyebutkan surplus neraca perdagangan bukan tujuan, dimana surplus ini seharusnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Dimana saat surplus neraca perdagangan namun ekonomi RI hanya di kisaran 5% menjadi indikasi adanya ketidaksinkronan. Hal ini bisa terjadi imbas kebijakan yang tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu kondisi surplus juga disebabkan faktor eksternal yakni terkait nilai tukar dan harga komoditas.
Seperti apa ulasan editorial Srealm Indonesia terhadap kinerja neraca dagang RI? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dan Dina Gurning dengan Managing Editor Srealm Indonesia, Maikel Jefriando dan Chief Economist Srealm Indonesia, Anggito Abimanyu dalam Squawk Box, Srealm Indonesia (Senin, 18/12/2023)
-
1.
-
2.
-
3.