Kaget! di Gresik Ada Pabrik Tembaga Terbesar di Dunia
PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini tengah membangun pabrik pengolahan tembaga di Kawasan Industri Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Smelter milik PT Freeport Indonesia ini tercatat sudah berprogres 61,5% per akhir Maret 2023. Dalam pembangunannya, PTFI juga sudah mengerahkan biaya sebanyak US$ 1,95 miliar atau setara dengan Rp 28,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.603 per US$). (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Smelter yang digadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun. (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meninjau langsung progres pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Industri Java JIIPE. Arifin datang ke smelter PTFI dalam rangka meninjau langsung sejauh mana progres pembangunan smelter tembaga yang diklaim smelter single line terbesar di dunia. (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Dalam kunjungannya, Arifin mengatakan bahwa pembangunan smelter ini progresnya diupayakan bisa dipercepat hingga 4% per bulan. Yang mana hingga Maret 2023, progres pembangunan smelter sudah sebesar 61,5%. "Dalam proyek ini berupaya keras untuk bisa mendapatkan kecepatan 4% per bulan. Nanti itu dilihat realisasinya akhir tahun," jelas Arifin di Area B smelter PTFI, Gresik, Jawa Timur. (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Dia mengatakan bahwa percepatan yang tengah diupayakan ini merupakan sebuah tantangan bersama, baik PTFI maupun Kementerian ESDM. "Kita memang minta supaya bisa diselesaikan di bulan Mei 2024. Jadi dari Freeport Indonesia, Pak Tony, menjadi tantangan buat kita untuk juga kita melakukan adjustment," tambahnya. (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Sebelumnya, perpanjangan izin ekspor tembaga ini diberikan karena melihat progres pembangunan smelter konsentrat tembaga agar dilakukan hilirisasi dinilai serius. Pasalnya, Pemerintah Indonesia sudah memberikan izin bagi Freeport untuk melanjutkan ekspor konsentrat tembaga setelah Juni 2023 hingga Mei 2024 mendatang. (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Seperti diketahui, berdasarkan amanat Undang-Undang No.3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), pemerintah mulai menghentikan ekspor mineral mentah, termasuk konsentrat, pada 10 Juni 2023 mendatang. Kepastian Freeport Indonesia memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga setelah Juni 2023 ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. (Srealm Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
-
1.
Loading...
-
2.
Loading...
-
3.
Loading...