FOTO

Terkuak! Hidung Mancung Kereta Cepat JKT-BDG dari Dekat

Emir Yanwardhana, Srealm Indonesia
Kamis, 13/10/2022 12:34 WIB

Kereta Cepat Jakarta - Bandung menggunakan kereta cepat generasi terbaru, CR400AF, yang merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A.

1/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

2/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jokowi berharap keberadaan KCJB dapat meningkatkan kecepatan mobilitas orang dan barang. Kemudian daya saing pun mengalami peningkatan. (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

3/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

Mengedepankan teknologi terkini, Kereta Cepat Jakarta – Bandung menggunakan kereta cepat generasi terbaru, CR400AF, yang merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang. (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

4/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

CR400AF memiliki lebar 3,36 m dan tinggi 4,05 m dengan panjang kepala kereta 27,2 m dan intermediate kereta 25 m. Dengan kata lain CR400AF memiliki dimensi lebih besar dari tipe sebelumnya. Selain lebih andal, CR400AF juga memiliki masa penggunaan lebih lama hingga lebih dari 30 tahun (sejak tahun produksi) serta biaya perawatan yang lebih rendah. (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

5/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

Berbeda dengan tipe sebelumnya, CR400AF didesain untuk beroperasi di empat iklim salah satunya di iklim tropis dengan konsisi suhu dan kelembaban tinggi seperti di Indonesia. Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir terutama di sisi peralatan tegangan tinggi. (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

6/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

Selain mampu beroperasi di iklim tropis dan cuaca ekstrim, CR400AF juga dipastikan mampu menghadapi kondisi geografis lintasan Jakarta – Bandung yang cenderung menanjak. Dengan besar daya setiap rangkaian mencapai 9750 kW, CR400AF mampu memberikan akselerasi yang lebih baik saat melewati trase pada elevasi 30 per mil. Dalam kondisi darurat, CR400AF dapat digunakan sebagai penarik kereta lainnya meskipun dalam kondisi gradien atau elevasi 12 per mil. (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

7/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

CR400AF dilengkapi dengan dua emergency brake. Yang pertama disebut Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis. (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

8/8 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)

Emergency brake kedua disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dan pada saat power kereta dalam kondisi off / tidak bekerja. Dengan dua sistem emergency brake ini, CR400AF menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi kereta pada saat terjadi kesalahan sistem maupun human error. (Srealm Indonesia/Emir Yanwardhana)