Hati-hati, Akan Ada Rekor Demi Rekor Inflasi!

Maesaroh, Srealm Indonesia
Jumat, 01/04/2022 14:10 WIB

Jakarta, Srealm Indonesia - Inflasi melejit ke level 0,66% pada Maret 2022 dibandingkan bulan sebelumnya (month on month/MoM). Level tersebut adalah yang tertinggi sejak Mei 2019 (0,68%) atau hampir tiga tahun. Secara tahunan, (year on year/YoY), inflasi Maret tahun ini adalah yang tertinggi sejak April 2020 (2,67%).

Inflasi tinggi di Maret memang sudah diproyeksi. Konsensus pasar memperkirakan inflasi Maret di kisaran 0,65% sementara proyeksi Bank Indonesia ada di 0,68%.

Jelang Ramadan yang jatuh pada April, perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga pangan dan energi di tingkat global, kebijakan pemerintah terkait minyak goreng membuat inflasi Maret melonjak.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan pengungkit inflasi di bulan Maret adalah kenaikan harga cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas, dan minyak goreng. Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bensin non-subsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada awal Maret. Sementara itu, pada 15 Maret lalu, pemerintah memutuskan untuk melepas harga minyak goreng sesuai mekanisme pasar dan menghapus ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sebelumnya, pemerintah menetapkan HET minyak goreng kemasan sebesar Rp 14.000 per liter. Dengan melepas harga ke pasar, harga minyak goreng kembali melonjak ke kisaran Rp 25.000 per liter.


"Hargai cabai merah andil 0,10%. Andil tinggi karena terpengaruh suplai. Ada pergeseran musim harusnya kemarin tapi masih ada hujan sehingga suplai terbatas," sebut Margo.


Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga cabai merah telah merangkak 7,58% sepanjang tahun ini dari Rp 47.500/kg pada awal tahun menjadi Rp 51.100/kg pada akhir Maret. Sementara itu pada periode yang sama, harga minyak goreng kemasan bermerk 1 naik dari Rp 20.700/kg menjadi Rp 25.600.

Inflasi tinggi di Maret tahun ini seperti anomali. Secara historis, inflasi di Maret biasanya rendah karena ada panen raya. Pada lima tahun sebelumnya (2017-2021), rata-rata inflasi Maret hanya mencapai 0,09%.

Dalam 10 tahun sebelumnya, inflasi tinggi di Maret hanya terjadi pada 2013. Saat itu, inflasi Maret mencapai 0,63% karena lonjakan harga bawang putih menyusul kisruh kebijakan impor bawang putih antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.



(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Terus Naik, Jadi Pemicu Inflasi 25 Bulan Beruntun

Pages