FOTO

Miris! RI Raja Sawit Tapi Rakyat Antre Demi Minyak Goreng

Srealm Indonesia/Tri Susilo, Srealm Indonesia
Rabu, 09/03/2022 14:40 WIB

Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8.000 liter minyak goreng curah di tengah terbatasnya pasokan dan kenaikan harga minyak goreng.

1/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng curah per hari ini. Sudah dua bulan lebih krisis minyak goreng terjadi di Indonesia, padahal Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

2/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Terdapat empat titik pasar yang menerima penyuplaian minyak goreng curah seperti Pasar Kebayoran lama, Pasar Tanah Abang, Pasar Tomang Barat dan Pasar Enjo. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

3/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Untuk mendapatkan minyak goreng curah tersebut, warga rela antre dari pagi. "Saya sudah antre dari jam 6 pagi tapi hingga jam 10 menjelang siang belum juga selesai antrenya", kata Krisna (25) yang berjualan di Pasar Kebayoran Lama, Blok AKS Lantai 1 . (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

4/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Untuk pedagang yang akan menjual lagi minyaknya dibatasi maksimal 25 jeriken, "Untuk saya contohnya yang saya akan jual lagi minyaknya itu dibatasi hanya 25 jeriken," tambah Krisna. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

5/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Pantauan Srealm Indonesia pedagang yang akan menjualnya kembali, mengantre minyak goreng dengan merk Apical dan Camar baik berbentuk kemasan maupun curah. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

6/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Riswan pedagang minyak Pasar Kebayoran Lama Blok AKB Lantai 2 mengatakan "minyak goreng kemasan saya jual perliter 17 ribu apapun itu mereknya, untuk minyak curah sama saya jual 17 ribu per liternya" jelasnya. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

7/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Sebelumnya, per (27/2022) Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) untuk minyak sawit mentah (CPO), dan sudah dinaikkan jadi 30% untuk pasar dalam negeri, selebihnya bisa diekspor agar bisa memastikan pasokan CPO di domestik. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

8/8 Pedagang antre untuk mendapatkan minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Kemendag dan BUMN menyediakan sebanyak 8000 liter minyak goreng untuk didistribusikan. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)

Mendag pun memutuskan untuk menggunakan HET baru untuk minyak goreng dengan harga minyak goreng curah sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 14 ribu per liter. (Srealm Indonesia/ Tri Susilo)