
Harga LPG Non Subsidi Naik, Bos Pabrik Ini yang Jadi Pusing!
Ini merupakan kenaikan harga LPG non subsidi untuk kali kedua sejak akhir Desember 2021 lalu.

Jahidin (48) menyelesaikan pembuatan roti dipabrik Langgeng Sari Bekery di Kawasan Jakarta, Rabu (2/3/2022). Para pelaku usaha salah satunya pabrik roti Langgeng Sari Bekery menggunakan elpiji nonsubsidi ukuran 12 kg untuk bahan bakar pemanggang. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Jahidin selaku pekerja mengatakan "selama ini sumber bahan bakar bergantung pada elpiji terutama ukuran 12 kg. Penggunaan elpiji itu terutama digunakan untuk pemanggang" jelasnya. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Dalam sehari, usaha pabrik roti rumahan membutuhkan lima sampai tujuh tabung elpiji ukuran 12 kg. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Tambahnya "mau tidak mau harga jual roti sudah dinaikkan sebesar Rp. 5.000 yang harga awalnya Rp. 4.000 lantaran kenaikan elpiji akhir Desember 2021 ditambah kenaikan komoditas bahan baku lainnya" tutupnya. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi seperti tabung ukuran 5 kilo gram (kg) dan 12 kg per hari Minggu, (27/3/2022) kemarin. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Harga LPG non subsidi yang berlaku mulai 27 Februari 2022 ini sekitar Rp 15.500 per kg. Ini merupakan kenaikan harga LPG non subsidi untuk kali kedua sejak akhir Desember 2021 lalu. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)