FOTO

Ekonomi RI Mau Siap Lari, Eh Ada 'Kiamat' Kontainer!

Srealm Indonesia/Tri Susilo, Srealm Indonesia
Senin, 22/11/2021 15:05 WIB

Produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.

1/7 Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak.  (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

2/7 Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

Produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer. Belum lagi ditambah krisis dari negeri China, dimana Indonesia juga sangat bergantung akan barang dari negeri panda. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

3/7 Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

Wakil Ketua Bidang Manufaktur Gabungan Pengusaha Ekspor Impor (GPEI) Bob Azam mengatakan, hampir seluruh dunia memasuki masa recovery. Ditandai dengan data Purchasing Manager Index (PMI) yang sudah memasuki zona ekspansif.  (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

4/7 Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

"Sehingga wajar kontainer ngumpul di satu negara dan tidak terdistribusi dengan baik. Sehingga kita mengalami krisis bahan baku," katanya kepada Srealm Indonesia, dikutip, Sabtu (20/11/2021). (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

5/7 Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

Belum lagi ditambah krisis energi yang terjadi di China, sehingga sulit bagi industri untuk mengejar produksi yang diminta pasar. Bob mengatakan untuk bahan baku yang berasal dari Eropa juga terganggu karena kesulitan mendapatkan tenaga kerja karena mobilitas terbatas imbas gelombang ketiga. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

6/7 Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

"Ini menjadi satu krisis bahan baku dan menghambat recovery industri kita karena 70% masih impor terutama dari China," jelas Bob. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

7/7 Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)

Di sisi lain, karena krisis energi yang terjadi di China juga mulai memacu penggunaan energi fosil seperti batu bara, yang membuat kerusakan lingkungan. Padahal isu lingkungan saat ini sedang menjadi sorotan belahan dunia, dan menjadi agenda negara untuk perbaikan bumi. "Seperti India juga meliburkan sekolah karena polusi tinggi," katanya. (Srealm Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)