Para migran Honduras harus menyusuri sungai untuk mencari jalur alternatif setelah jalan utama diblokade oleh tentara dan polisi Guatemala di jalan raya Vado Hondo, Guatemala. (AP/Sandra Sebastian)
Sekitar 100 migran Honduras disemprot gas air mata dan dipukuli dengan pentungan oleh polisi ketika mereka berusaha menerobos penghalang jalan di perbatasan Guatemala. (AP/Sandra Sebastian)
Mayoritas dari mereka tetap diam di tempat pada Senin (18/1/2021) pagi ketika bentrokan antara beberapa anggota mereka dan polisi dimulai. Tidak ada seorangpun migran yang berhasil melewati penghalang tersebut. (AP/Sandra Sebastian)
Beberapa migran Honduras melemparkan batu ke arah polisi yang berjaga di perbatasan. (AP/Sandra Sebastian)
Ratusan migran lain kemudian duduk di tengah jalan, menolak bergerak dan berusaha mengajukan permohonan kepada otorita Guatemala sebagai sesama warga Amerika Tengah. (AP/Sandra Sebastian)
Associated Press melaporkan banyak migran mengalami luka-luka karena dipukuli dalam bentrokan itu. (AP/Sandra Sebastian)
Sedikitnya 9.000 migran dari Honduras menyeberang ke Guatemala pada Minggu (17/1/2021) dalam karavan yang dimulai sehari sebelumnya. Mereka berharap untuk bisa mencapai AS pada hari-hari pertama pemerintahan presiden yang baru. Sebagian migran mengatakan mereka berharap pemerintahan baru akan lebih simpatik kepada mereka dibandingkan pemerintahan Trump. (AP/Sandra Sebastian)