FOTO

Derita Perajin Tahu Saat Pandemi, Omzet Anjlok Hingga 80%!

Srealm Indonesia/Tri Susilo, Srealm Indonesia

11 August 2020 14:07

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo) — Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di salah satu pabrik kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (11/8/2020). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo) — Sejumlah produsen tahu mengeluhkan mengungkapkan penurunan produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60% hingga 80% per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan. Mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo) — Omzet penjualan merosot hingga 80% per hari akibat pandemi Covid-19. Penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di sejumlah daerah membuat para pengecer tahu tidak maksimal menjajakan dagangannya. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo) — Sebelumnya, omzet produksi mencapai 2 ton per hari, tetapi kini merosot hanya 1 ton per harinya. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo) — Salah satu pekerja, Tata Rosita (50) asal Ciamis yang bekerja dari tahun 1982 mengeluhkan kondisi ini. "Sebelum covid kita bisa mengerjakan sehari sampai 2 ton, sekarang 1 ton aja enggak sampai," katanya. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo) — Sebelum Covid-19 melanda, ada sekitar 100 karyawan yang bekerja. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo) — Namun sekarang di lokasi hanya ada 15 orang karyawan yang bekerja setiap harinya. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah produsen tahu mengeluhkan turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang mencapai 60-80 persen per hari. Imbas Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini menyebabkan pengusaha tahu kelimpungan, mereka sangat berharap situasi ini segera kembali normal. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Tags

#umkm #perajin tahu #covid-19 #foto

Recommendation

1.

Loading...
2.

Loading...
3.

Loading...