
Curhat Bos Bus Lorena Bisnisnya Terjepit Dihantam Covid
Muhammad Choirul Anwar, Srealm Indonesia
15 April 2020 18:01

Jakarta, Srealm Indonesia - Pandemi corona (Covid-19) menghantam segala industri transportasi. Bisnis angkutan umum kian lesu, tak terkecuali bagi salah satu operator bus kelas kakap di Indonesia, Lorena.
Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport (ESLT), Dwi Rianta Soerbakti, buka-bukaan mengenai kondisi ini. Sederet keluhan mengenai turunnya omzet hingga masalah operasional, ia sampaikan.
"Seperti kita sudah ketahui, efek corona terhadap transportasi darat sangat besar. Pergerakan manusia dari satu titik ke titik lain menurun drastis," kata Dwi Rianta Soerbakti kepada Srealm Indonesia, Rabu (15/4/20).
Di lini usaha Lorena, dampak itu terasa tidak hanya pada rute-rute tertentu saja. Melainkan, merata ke semua trayek yang selama ini jadi bidang garap Lorena.
"Hal ini terasa baik di sektor Antar Kota Antar Propinsi, commuter lines (Trans Jabodetabek dan Jabodetabek Residence Connexion) dan Angkutan Bandara (Jabodetabek Airport Connexion) yang kami miliki," imbuhnya.
Alhasil, dia pun terpaksa menurunkan operasional di semua lini usaha. Tak tanggung-tanggung, porsi penurunannya bahkan mencapai 90% dibandingkan hari normal.
"Operasional kami turunkan di semua lini sebesar 90% sesuai dengan terbitnya PSBB di kota-kota," tandasnya.
(hoi/hoi) Next Article Covid-19 Singapura Ngegas 25.000, Warga Ramai-Ramai Borong Masker
Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport (ESLT), Dwi Rianta Soerbakti, buka-bukaan mengenai kondisi ini. Sederet keluhan mengenai turunnya omzet hingga masalah operasional, ia sampaikan.
"Seperti kita sudah ketahui, efek corona terhadap transportasi darat sangat besar. Pergerakan manusia dari satu titik ke titik lain menurun drastis," kata Dwi Rianta Soerbakti kepada Srealm Indonesia, Rabu (15/4/20).
Di lini usaha Lorena, dampak itu terasa tidak hanya pada rute-rute tertentu saja. Melainkan, merata ke semua trayek yang selama ini jadi bidang garap Lorena.
"Hal ini terasa baik di sektor Antar Kota Antar Propinsi, commuter lines (Trans Jabodetabek dan Jabodetabek Residence Connexion) dan Angkutan Bandara (Jabodetabek Airport Connexion) yang kami miliki," imbuhnya.
Alhasil, dia pun terpaksa menurunkan operasional di semua lini usaha. Tak tanggung-tanggung, porsi penurunannya bahkan mencapai 90% dibandingkan hari normal.
"Operasional kami turunkan di semua lini sebesar 90% sesuai dengan terbitnya PSBB di kota-kota," tandasnya.
(hoi/hoi) Next Article Covid-19 Singapura Ngegas 25.000, Warga Ramai-Ramai Borong Masker
Most Popular