
Raksasa Migas Italia Gagal Dapat Blok Bekas Chevron, Kenapa?
Anastasia Arvirianty, Srealm Indonesia
22 October 2018 16:38

Jakarta, Srealm Indonesia- Sempat digadang-gadang kementerian sebagai calon kuat pengelola baru blok Makassar Strait, kontraktor migas asal Italia, Eni, justru terganjal di tahap akhir.
Eni merupakan salah satu kontraktor yang mengajukan proposal untuk mengelola blok yang dilepas oleh Chevron karena alasan keekonomian, Juli lalu.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menjelaskan tidak lolosnya Eni karena terganjal persyaratan. "Karena persyaratan tidak terpenuhi, dokumen sudah dimasukkan," kata Arcandra saat mengumumkan pemenang lelang Wilayah Kerja di kantornya, Senin (22/10/2018).
Arcandra mengatakan dari sisi tawaran, seperti bonus tanda tangan dan komitmen kerja pasti, Eni sama sekali tidak ada masalah. Tetapi ada persyaratan yang tidak bisa dipenuhi sehingga harus gugur. Nantinya, blok yang berdekatan dengan mega proyek laut dalam Chevron ini akan dilelang kembali oleh pemerintah.
Sebagai informasi, blok Makassar Strait merupakan salah satu blok yang termasuk dalam lelang reguler terhadap enam wilayah kerja (WK) untuk ekplorasi dan produksi minyak dan gas bumi (migas), yakni tiga WK eksplorasi, dan tiga WK produksi.
Blok ini akhirnya berujung menjadi blok terminasi, setelah Chevron sebagai salah satu kontraktor eksistingnya memutuskan untuk mundur. Begitu juga Pertamina serta Sinopex, tidak berminat melanjutkan operasional mereka di blok tersebut.
Djoko mengatakan, Chevron memutuskan untuk tidak memperpanjang operasional mereka di WK tersebut karena didasarkan alasan keekonomian. Ini karena Chevron meminta diskresi mendapatkan tambahan porsi saham di atas ketentuan gross split yang diatur pemerintah.
(gus) Next Article Awali 2019, Kementerian ESDM Siap Lelang 3 Blok Migas
Eni merupakan salah satu kontraktor yang mengajukan proposal untuk mengelola blok yang dilepas oleh Chevron karena alasan keekonomian, Juli lalu.
Arcandra mengatakan dari sisi tawaran, seperti bonus tanda tangan dan komitmen kerja pasti, Eni sama sekali tidak ada masalah. Tetapi ada persyaratan yang tidak bisa dipenuhi sehingga harus gugur. Nantinya, blok yang berdekatan dengan mega proyek laut dalam Chevron ini akan dilelang kembali oleh pemerintah.
Sebagai informasi, blok Makassar Strait merupakan salah satu blok yang termasuk dalam lelang reguler terhadap enam wilayah kerja (WK) untuk ekplorasi dan produksi minyak dan gas bumi (migas), yakni tiga WK eksplorasi, dan tiga WK produksi.
Blok ini akhirnya berujung menjadi blok terminasi, setelah Chevron sebagai salah satu kontraktor eksistingnya memutuskan untuk mundur. Begitu juga Pertamina serta Sinopex, tidak berminat melanjutkan operasional mereka di blok tersebut.
Djoko mengatakan, Chevron memutuskan untuk tidak memperpanjang operasional mereka di WK tersebut karena didasarkan alasan keekonomian. Ini karena Chevron meminta diskresi mendapatkan tambahan porsi saham di atas ketentuan gross split yang diatur pemerintah.
(gus) Next Article Awali 2019, Kementerian ESDM Siap Lelang 3 Blok Migas
Most Popular