Habibie Sukses Turunkan Dolar dari Rp16.000 ke Rp6.550, Apa Rahasianya

Tommy Patrio Sorongan, Srealm Indonesia
05 October 2025 18:15
Petugas menjunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) dan Rupiah di VIP Money Changer, Jakarta, Kamis (25/9/2025). (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) dan Rupiah di VIP Money Changer, Jakarta, Kamis (25/9/2025). (Srealm Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, Srealm Indonesia - Belum lama ini, terjadi kekeliruan teknis pada Google yang menarik perhatian warganet Indonesia. Google sempat menampilkan nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah pada angka yang sangat rendah, yakni sekitar Rp8.170,65, padahal kurs resmi sebenarnya berada di kisaran Rp16.300 per dolar.


Nilai tukar rendah yang ditampilkan Google tersebut mengingatkan pada situasi dua puluh tahun silam, tepatnya tahun 1998. Saat itu, nilai tukar Dolar AS memang pernah mencapai level yang serupa-bahkan lebih tinggi-yaitu sekitar Rp16.800. Namun, kondisi tahun 1998 jauh lebih genting karena kenaikan tajam dolar terjadi sangat cepat dan juga memicu krisis politik yang parah.


Semua tahu itu semua membuat 32 tahun kekuasaan Presiden Soeharto tumbang. Pergantian kekuasaan secara mendadak juga tak serta merta membuat pasar optimis. Sebab, presiden penggantinya, B.J Habibie, dianggap tak bisa mengatasi masalah ekonomi.


Dia bukan ekonom, hanya teknokrat pembuat pesawat yang dianggap kritikus Orde Baru sebagai kebijakan buang-buang uang. Apalagi, saat itu dia juga masih dianggap bagian dari rezim Orde Baru. Bahkan, Presiden Singapura Lee Kuan Yew juga menganggap naiknya Habibie jadi orang nomor satu bisa membuat rupiah makin tak berdaya.


Namun, itu semua salah. Habibie faktanya berhasil menaklukan dolar lewat 3 cara ini:


1. Restrukturisasi perbankan.

Sebagai catatan, pada masa Orde Baru pendirian bank dipermudah oleh pemerintah berkat kebijakan Paket Oktober 1988. Sayang, kemudahan pendirian bank ini tak dibarengi oleh kemampuan perbankan yang baik. Alhasil, saat terjadi krisis, banyak bank-bank bertumbangan. Nasabah lantas melakukan penarikan dana besar-besaran.


Permasalahan ini jadi fokus utama. Habibie melakukan restrukturisasi perbankan seraya berharap Bank Indonesia makin kuat. Salah satu caranya mencabut aturan tersebut dan mempraktikan langsung pada bank pemerintah. Empat bank milik pemerintah digabung menjadi satu bank bernama Bank Mandiri.


Selain itu, dia juga memisahkan BI dari pemerintah lewat UU No.23 tahun 1999. Dalam otobiografinya, B.J. Habibie: Detik-detik yang Menentukan (2006), Habibie bilang kebijakan itu jadi langkah terbaik menguatkan rupiah. BI harus independen, objektif, dan bebas dari intervensi politik.


2. Kebijakan moneter ketat.


Kebijakan moneter Habibie mengatasi krisis melalui penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). SBI diterbitkan dengan bunga tinggi dengan tujuan agar bank-bank kembali dipercaya masyarakat. Jika ini terjadi, maka masyarakat akan kembali menabung, sehingga menurunkan peredaran uang di masyarakat.


Pria berdarah Sulawesi itu mengklaim kalau cara ini sukses. Berkat SBI, suku bunga dari 60% turun menjadi belasan persen. Kepercayaan terhadap bank pun kembali meningkat.


3. Pengendalian harga bahan pokok.


Habibie menganggap kebutuhan bahan pokok jadi hal vital. Alhasil, dia mempertahankan harga listrik dan BBM subsidi agar tidak naik, sehingga harga bahan pokok tetap terjangkau di tengah krisis.


Pada sisi lain, kebijakan ini juga menuai kontroversi sebab Habibie mengeluarkan pernyataan nyelenah. Dalam salah satu pidatonya, dia pernah meminta rakyat berpuasa di kala krisis supaya lebih hemat.


"Ketika terjadi masa krisis saat B.J. Habibie diangkat menjadi presiden, ia menganjurkan rakyat melakukan puasa Senin-Kamis," kata A. Makmur Makka saat menulis buku biografi Habibie, Inspirasi Habibie (2020).


Pada akhirnya, ketiga cara tersebut sukses membuat kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia meningkat. Aliran dana investor kembali masuk. Dan yang terpenting dolar AS kembali menguat dan terkendali ke level Rp6.550.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Berhasil Kembali Perkasa, Dolar Turun Jadi Rp16.450

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular