Rupiah Menguat 0,30% di Akhir Pekan, Dolar AS Turun Ke Rp16.530
Jakarta, Srealm Indonesia - Nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Jumat (3/10/2025).
Merujuk data Refinitiv, rupiah berhasil terapresiasi terhadap dolar AS ke posisi Rp16.530/US$ atau menguat 0,30%, sekaligus melanjutkan tren penguatan rupiah dalam enam hari beruntun. Dan menjadi level terkuatnya sejak 19 September 2025.
Secara intraday, rupiah sempat melemah ke level Rp16.625/US$, namun seiring perdagangan rupiah berhasil berbalik hingga ditutup di zona penguatan.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau cukup stabil di level 97,827 atau melemah tipis 0,02%.
Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (3/10/2025) meski dolar AS tengah berbalik arah menguat di pasar global.
Kekuatan rupiah ini ditopang oleh optimisme pasar terhadap arah kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih longgar ke depan.
Indeks dolar AS (DXY) sempat bangkit setelah empat hari beruntun tertekan akibat penutupan pemerintahan AS. Kenaikan greenback lebih banyak dipicu oleh aksi ambil untung dan penyesuaian posisi di pasar.
"Banyak orang mengira bahwa dengan penutupan pemerintahan, dolar akan terjual habis. Dan saya pikir banyak yang salah mengambil posisi, sehingga sekarang mereka terpaksa keluar dari posisi tersebut," ujar Chandler, analis pasar, dikutip dari Reuters.
Namun, di sisi lain, prospek kebijakan The Federal Reserve yang semakin dovish menjadi katalis positif bagi rupiah. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan hampir pasti (90%) The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Oktober dan kemungkinan tambahan pemangkasan 25 bps lagi di Desember.
Ekspektasi ini membuat minat terhadap aset emerging markets, termasuk rupiah, tetap terjaga di tengah rebound dolar.
(evw/evw)