Banyak Sentimen Positif, IHSG Dibuka Menguat 0,33%

fsd, Srealm Indonesia
02 October 2025 09:06
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, Srealm Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,33% atau menguat 26,60 poin ke level 8.070,42 pada awal pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (2/10/2025).

Sebanyak 271 saham naik, 58 turun, dan 266 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 446,96 miliar, yang melibatkan 552 juta saham dalam 39.120 kali transaksi.



Pasar keuangan diperkirakan akan kembali volatile, IHSG diperkirakan akan rebound usai dua hari melemah. Banyaknya kabar positif baik dari dalam dan luar negeri mampu mendorong investor asing kembali ke emerging market salah satunya Indonesia. Sejumlah kabar lain yang ikut menjadi sentimen perdagangan hari ini termasuk aktivitas manufaktur dan inflasi RI hingga shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS).

Aktivitas manufaktur Indonesia masih berada di zona ekspansi di September meskipun sangat tipis

Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global pada Rabu (1/10/2025) menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di 50,4 di September atau turun dibandingkan 51,5 pada Agustus 2025. Meski turun PMI masih berada di zona ekspansi selama dua bulan beruntun.

Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kembali terjadinya tekanan inflasi pada September 2025 sebesar 0,21% dari bulan sebelumnya deflasi 0,08%.

Tekanan harga pada bulan itu utamanya disebabkan kenaikan harga untuk kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami tekanan inflasi 0,38% (mtm) dengan andil menjadi yang terbesar yakni 0,11%.

Lalu Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat nilai surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 5,49 miliar pada Agustus 2025.

Surplus ini didapat dari ekspor sebesar US$ 24,96 miliar dan impor US$ 19,43 miliar. Posisi ekspor masih lebih tinggi dibandingkan impor pada Agustus 2025. Ini adalah surplus 64 bulan beruntun sejak tahun 2020.

Surplus US$ 5,49 miliar artinya neraca perdagangan Indonesia telah surplus 64 bulan beruntun sejak Mei 2020. Surplus pada Agustus ini ditopang oleh surplus nonmigas US$ 7,15 miliar.

Adapun dari ranah global. pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi mengalami government shutdown pada Rabu (1/10/2025) pukul 00:00 waktu setempat. Hal ini terjadi setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan pendanaan.

Kebuntuan politik antara pemerintahan yang dipimpin Donald Trump dari Partai Republik ini dengan oposisi dari Demokrat membuat anggaran sementara yang diajukan tidak dapat lolos.

Shutdown kali ini menjadi yang keempat selama Trump memimpin dalam dua periode dan yang pertama sejak 2018, dengan potensi menimbulkan dampak yang cukup signifikan pada perekonomian AS.

Penutupan pemerintah AS ini bukan hanya akan berdampak bagi ratusan ribu pekerja pemerintahan di AS, tetapi juga akan mempengaruhi pergerakan pasar keuangan AS maupun global.

Sementara itu di kawasan regional, bursa Asia kompak mengalami penguatan hari ini. Indeks Kospi Korea Selatan mengawal lonjakan indeks saham di bursa Asia Pasifik pada Kamis, (2/10/2025). Hal ini seiring dengan kerja sama OpenAI dengan Samsung & SK Hynix.

Dari Jepang, indeks acuan Nikkei 225 menguat 1,04%, sementara Topix tercatat stagnan. Di Australia, indeks ASX/S&P 200 dibuka naik 0,61%.

Adapun di Hong Kong, kontrak berjangka Hang Seng Index terakhir diperdagangkan di level 26.840, sedikit lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 26.855,56. Sementara itu, pasar China dan India tutup karena libur nasional.

Dari Wall Street, kontrak berjangka saham AS bergerak mendatar pada perdagangan awal sesi Asia setelah S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru pada Rabu waktu setempat. Indeks S&P 500 naik 0,34% ke level 6.711,20 setelah sempat menyentuh rekor intraday.

Nasdaq Composite menguat 0,42% menjadi 22.755,16. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik tipis 43,21 poin atau 0,09% ke level 46.441,10.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Merah! Pasar Cemas Deflasi dan Data Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular