Kepercayaan Jadi Kunci, Alasan Broker Mengincar Trader Jangka Panjang

Elga Nurmutia, Srealm Indonesia
01 October 2025 16:32
Ilustrasi Trading (Istimewa)
Foto: Ilustrasi Trading (Istimewa)

Jakarta, Srealm Indonesia - Dalam dunia trading, setiap peserta biasanya fokus mengincar profit, baik itu broker maupun trader retail. Meski begitu, hasil jangka panjang yang positif sangat bergantung pada hubungan antara broker dengan penggunanya (trader).

Para pakar di  Octa memberi penjelasan bahwa broker yang mengincar keandalan dan kepercayaan pengguna lebih menguntungkan dalam jangka panjang dibandingkan praktik bisnis yang meragukan yang mungkin memberikan keuntungan cepat.

Bagi sebagian besar broker keuangan global, seluruh model bisnis bergantung pada partisipasi terus menerus dari penggunanya. Oleh karena itu, semakin tinggi volume trading yang dilakukan, maka semakin tinggi profit broker. Hal ini menjadi penyebab bahwa di dunia trading reputasi adalah segalanya.

Broker yang menjalankan praktik terbaik dalam hal keadilan dan transparansi akan membangun tingkat kepercayaan yang tinggi sejak awal. Upaya ini akan menghasilkan keuntungan signifikan yang tidak dapat ditandingi oleh trik meragukan atau manipulasi chart, seperti distorsi harga atau slippage. Sebaliknya, saat trader curiga bahwa chart harga sengaja diubah atau informasi disajikan dengan cara yang menyesatkan, trader tersebut dipastikan tidak akan berhubungan lama dengan broker semacam itu.

Di samping itu, kecurigaan terhadap praktik yang tidak sehat sering menyebar dengan cepat di antara komunitas trading, sehingga merusak reputasi broker. Di sisi lain, broker yang menyediakan feed harga yang dapat diandalkan, ketentuan trading transparan, dan informasi jelas tentang mekanisme pasar membangun kredibilitas akan sangat membantu para trader untuk meraih profit jangka panjang yang konsisten.

Pada dasarnya, broker bekerja sama dengan otoritas pengatur untuk menghindari berbagai manipulasi dan menetapkan praktik berkelanjutan dan etis dalam industri trading. Dengan memenuhi persyaratan badan regulasi dan memperoleh lisensi terkait, pihak broker dapat menunjukkan bahwa proses mereka sekelas dengan standar, serta penggunanya dapat trading dengan aman.

Meski praktik meragukan seperti slippage dan manipulasi chart mungkin memberikan keuntungan sementara, ini adalah pendekatan yang pendek untuk setiap broker berpengalaman dan besar. Mengubah chart harga atau menciptakan kesalahpahaman tentang kecepatan eksekusi dan spread dapat menghasilkan pendapatan jangka pendek dari pengguna yang rugi lebih cepat. Namun praktik semacam itu juga ikut menjamin perputaran pengguna yang tinggi, memicu penyelidikan oleh otoritas, sehingga pada akhirnya mengurangi kepercayaan trader.

Sebaliknya, transparansi bisa menciptakan aliran aktivitas trading yang stabil. Pengguna atau trader yang paham bahwa mereka beroperasi di lingkungan yang transparan dan teratur lebih cenderung berhasil dalam trading dan tetap setia bersama broker selama bertahun-tahun.

Transparansi jelas menjadi pertimbangan utama bagi setiap broker. Sebab, profit yang diperoleh broker tidak diperoleh dari mengeksploitasi penggunanya, melainkan dari mendukung perkembangan dan mendorong keterlibatan mereka terus menerus dengan platform.

Dalam rangka mewujudkan transparansi, broker terpercaya menggunakan proses know your client (KYC) dan anti-money laundering (AML) atau anti pencucian uang. Pada dasarnya kedua protokol ini telah menjadi standar utama di industri keuangan. Ini bukan sekadar persyaratan yang diberlakukan dari luar, melainkan juga pilar utama keandalan bagi setiap broker.

Lebih lanjut, proses KYC dapat memastikan bahwa broker memahami siapa yang mereka hadapi dan mengonfirmasi terkait identitas trader dan sumber dana adalah sah. Pada akhirnya, langkah-langkah ini sangat bermanfaat dalam melindungi broker dari aktivitas penipuan sambil menjamin bahwa komunitas mereka benar-benar sungguhan dan aman.

Sebaliknya, prosedur AML akan melindungi platform trading dari ancaman menjadi tempat transaksi bagi para penjahat. Dengan memantau deposit dan penarikan secara ketat, broker menunjukkan sikapnya dalam menjaga integritas. Ketika trader melihat bahwa prosesnya ditangani dengan bertanggung jawab, trader tersebut akan mengerti bahwa broker lebih menghargai legalitas dan keamanan ketimbang keuntungan cepat yang tidak jujur.

Lantas, broker yang sukses akan dengan mudah memutuskan antara sikap manipulasi dan transparansi. Kebijakan yang transparan jelas sah dan adil bagi trader serta lebih berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang.


Praktik manipulatif mungkin menghasilkan pendapatan singkat, tetapi selalu menyebabkan kerusakan reputasi, ketidakpercayaan pengguna dan konsekuensi hukum. Di sisi lain, praktik e-brokerage yang transparan, adil, dan teratur dengan baik akan mendorong aktivitas trading jangka panjang, retensi pengguna, dan profit yang stabil.


Disclaimer


Artikel ini tidak mengandung atau merupakan nasihat investasi atau rekomendasi, dan tidak memperhitungkan tujuan investasi, situasi keuangan, atau kebutuhan Anda. Setiap tindakan yang diambil berdasarkan konten ini sepenuhnya menjadi risiko dan kebijaksanaan Anda sendiri. Lantas, Octa tidak bertanggung jawab atas kerugian atau konsekuensi apa pun yang timbul.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Luncurkan Database Agen Asuransi & Polis, Cek Dulu Sebelum Beli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular