FOTO

Bos Bank BCA & DBS Blak-Blakan Soal 'Pembiayaan Hijau'

Muhammad Sabki, Tri Susilo, Srealm Indonesia
Selasa, 23/05/2023 14:45 WIB

Diskusi panel Srealm Indonesia Green Economic Forum sesi kedua  bertajuk "Financing For Better Tomorrow"

1/5 Dialog Panel sesi kedua dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema

Diskusi panel Srealm Indonesia Green Economic Forum sesi kedua menghadirkan Managing Director Chief Financial Officer PT BCA Tbk, Vera Eve Lim dan Executive Director Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia, Heru Hatman yang bertajuk "Financing For Better Tomorrow" di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023). (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

2/5 Dialog Panel sesi kedua dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema

Di tengah tuntutan zaman yang perlahan melakukan transisi ke ekonomi hijau, Bank Central Asia (BBCA) mampu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hijau 12% menjadi Rp 72 triliun sepanjang kuartal pertama 2023. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

3/5 Dialog Panel sesi kedua dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema

Adapun peningkatan signifikan ini terjadi salah satunya karena adanya pasar dan permintaan yang tinggi dari industri. Vera menyebut salah satu pertumbuhan permintaan datang dari upaya hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. (Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)

4/5 Dialog Panel sesi kedua dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema

Bank DBS Indonesia menyebut perusahaan kurang setuju dengan terminologi greenwasing karena membingungkan dan lebih memilih penggunaan terminologi transition financing. (Srealm Indonesia/Tri Susilo)

5/5 Dialog Panel sesi kedua dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema

Executive Director Bank DBS Indonesia Heru Hatman menyebut bahwa dalam transition financing perusahaan membantu menerapkan KPI (key performance indicator), yang nanti akan diterjemahkan dalam bentuk kenaikan bunga atau malah turun.(Srealm Indonesia/Muhammad Sabki)