Srealm Indonesia.
FOTO

Penampakan Ratusan Nasabah KSP Indosurya Geruduk PN Jakpus

Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki, Srealm Indonesia
19 June 2020 11:10
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Ratusan nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP)  mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (19/6/2020).  Kedatangan mereka untuk mengikuti sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi.   (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Tidak ada iktikad baik dari pihak Indosurya untuk menyelesaikan pembayaran, bisa dilihat dari langkah-langkah yang telah diambil, sangat jelas tindakan untuk melepaskan diri dari kewajibannya," katanya kepada Srealm Indonesia, Jumat (19/6/2020) pagi. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Menurut Melia, sudah ada beberapa korban jiwa yang diakibatkan oleh permasalahan ini. Mulai dari yang sakit hingga bunuh diri. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Karena nasabah sangat membutuhkan dana mereka, sementara tidak dapat dicairkan saat sangat dibutuhkan," ujar Melia.   (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Indosurya mulai terungkap pada Februari lalu. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sebut saja Michael, salah satu nasabah Indosurya Simpan Pinjam (ISP) yang tidak bersedia nama aslinya dimunculkan, mengatakan dana yang dia simpan di koperasi tersebut sudah tidak dapat diambil dan sudah mulai tidak diberikan bunga seperti yang dijanjikan di awal. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Dia mengatakan dana yang sudah dia investasikan di koperasi tersebut Rp 10 miliar, di mana dari dana tersebut dijanjikan imbal hasil keuntungan bunga sebesar 11% per tahunnya atau berarti Rp 1,1 miliar per tahun. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Saya dihubungi orang dari Indosurya pada Selasa yang memberitahukan bahwa koperasi itu memutuskan tidak ada pembayaran bunga lagi [terhadap simpanan nasabah]," ujar laki-laki berumur 42 tahun tersebut kepada Srealm Indonesia, semalam (20/2/20). (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Hari ini, Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya. Berdasarkan pantauan Srealm Indonesia di lapangan, tampak para nasabah sudah memadati kawasan PN Bungur, Jakpus, sejak pagi. Menurut Koordinator Nasabah Indosurya Melia, kehadiran mereka merupakan protes atas ketidakadilan dari skema perdamain yang ditawarkan hingga cicilan 10 tahun dan aset yang sudah di-mark up lima kali lipat. (Srealm Indonesia/ Muhammad Sabki)
Tags
#indosurya #indosurya simpan pinjam #koperasi indosurya #koperasi indosurya simpan pinjam #ksp indosurya #foto
Loading...
Loading...
Loading...
Recommendation
SHOW MORE
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...