
Rupiah Perkasa, Gubernur BI Puas DNDF Manjur Jadi 'Jamu Kuat'
Monica Wareza, Srealm Indonesia
02 November 2018 12:41

Jakarta, Srealm Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat hingga pukul 12.00 WIB. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengaku puas.
Karena instrumen baru BI yaitu domestic non-delivery forward (DNDF) yang berjalan sejak 1 November 2018 dianggap manjur sebagai 'obat kuat' rupiah.
"Ada 11 bank bertransaksi DNDF. Saat ini DNDF diperdagangkan Rp 15.120/US$. Jadi ini menguat tidak hanya DNDF, yang offshore juga ikuti penguatan," kata Perry di kantornya, Jakarta, Jumat (2/10/2018).
Perry mengatakan, pergerakan pasar valuta asing sangat bagus. Menurutnya, penguatan rupiah karena murni mekanisme pasar. "Saya sampaikan terima kasih ke perbankan dan pelaku keuangan dan korporasi yang aktif di pasar valas," ujar Perry.
pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.060 di pasar spot. Rupiah menguat 0,43% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah memperkenalkan pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di dalam negeri dalam dua tenor yaitu 1 dan 3 bulan. Berikut kurs Domestic Non-Delivery Forward per Pukul 10:59 WIB:
(wed/dru) Next Article BI Optimistis Rupiah Bisa ke Rp 15.000/ US$
Karena instrumen baru BI yaitu domestic non-delivery forward (DNDF) yang berjalan sejak 1 November 2018 dianggap manjur sebagai 'obat kuat' rupiah.
"Ada 11 bank bertransaksi DNDF. Saat ini DNDF diperdagangkan Rp 15.120/US$. Jadi ini menguat tidak hanya DNDF, yang offshore juga ikuti penguatan," kata Perry di kantornya, Jakarta, Jumat (2/10/2018).
pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.060 di pasar spot. Rupiah menguat 0,43% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah memperkenalkan pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di dalam negeri dalam dua tenor yaitu 1 dan 3 bulan. Berikut kurs Domestic Non-Delivery Forward per Pukul 10:59 WIB:
Periode | kurs |
1 bulan | Rp 15.130 |
3 bulan | Rp 15.250 |
(wed/dru) Next Article BI Optimistis Rupiah Bisa ke Rp 15.000/ US$
Most Popular