
IMF Ingatkan Bahaya Perang Dagang, Bursa Asia Bervariasi
Anthony Kevin, Srealm Indonesia
17 July 2018 09:16

Jakarta, Srealm Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks Strait Times naik 0,23%, indeks Nikkei naik 0,04%, indeks Kospi naik 0,04%, indeks Shanghai turun 0,25%, dan indeks Hang Seng turun 0,31%.
Risiko perang dagang kembali menyita perhatian investor. Dalam laporan World Economic Outlook, International Monetary Fund (IMF) memperingatkan bahwa perang dagang antara AS dengan mitra dagangnya dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi global sebanyak 0,5% pada tahun 2020 atau sekitar US$ 430 miliar secara nominal.
Lembaga yang berbasis di Washington tersebut menyebut bahwa AS merupakan pihak yang paling rentan terhadap perang tarif yang kini sedang terjadi.
Belum lama ini, pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan daftar barang-barang asal China senilai US$ 200 miliar yang akan dikenakan bea masuk baru sebesar 10%. Sementara dengan Uni Eropa, mobil-mobil impor asal Benua Biru berpotensi dikenakan bea masuk tambahan oleh Trump.
Lebih lanjut, investor juga mencermati rilis data ekonomi di Singapura yang kurang menggembirakan. Pada bulan Juni, ekspor non-minyak dari Negeri Singa tercatat hanya tumbuh sebesar 1,1% secara tahunan, jauh lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 7,6%.
(ank/ank) Next Article Bursa Asia Terbelah oleh Perkembangan China- Amerika, Nikkei Ngacir
Risiko perang dagang kembali menyita perhatian investor. Dalam laporan World Economic Outlook, International Monetary Fund (IMF) memperingatkan bahwa perang dagang antara AS dengan mitra dagangnya dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi global sebanyak 0,5% pada tahun 2020 atau sekitar US$ 430 miliar secara nominal.
Lembaga yang berbasis di Washington tersebut menyebut bahwa AS merupakan pihak yang paling rentan terhadap perang tarif yang kini sedang terjadi.
Lebih lanjut, investor juga mencermati rilis data ekonomi di Singapura yang kurang menggembirakan. Pada bulan Juni, ekspor non-minyak dari Negeri Singa tercatat hanya tumbuh sebesar 1,1% secara tahunan, jauh lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 7,6%.
TIM RISET Srealm INDONESIA
(ank/ank) Next Article Bursa Asia Terbelah oleh Perkembangan China- Amerika, Nikkei Ngacir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular