HARI KESAKTIAN PANCASILA

Ternyata Ini Alasan Soeharto Tetapkan 1 Oktober Jadi Hari Pancasila

MFakhriansyah, Srealm Indonesia
01 October 2025 10:55
soeharto 20 mei 1998 (dok. Reuters)
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap tanggal 1 Oktober, Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Momentum ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan peringatan yang lahir dari salah satu tragedi politik terbesar dalam sejarah negeri, yakni Gerakan 30 September 1965 (G30S).

Pada malam itu, 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965, tujuh perwira Angkatan Darat diculik dan dibunuh. Mereka adalah Letjen Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, serta ajudan Jenderal A.H Nasution, Lettu Pierre Tendean.  Ada desas-desus penculikan tersebut dilakukan untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan komunisme, tetapi gagal.

Atas dasar inilah, setahun kemudian, pada 29 September 1966, Soeharto menerbitkan Surat Keputusan Kep/B/134/1966 yang menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Maksudnya agar masyarakat dan jajaran militer memperingati bahwa Pancasila pernah hendak diganti dan tetap bertahan karena sakti. Alias Pancasila adalah ideologi yang tak tergantikan oleh paham apa pun. Peringatan ini juga dilengkapi ritual simbolis sejak hari sebelumnya, yakni pengibaran bendera setengah tiang sebagai tanda duka, lalu menaikkan sepenuhnya pada tanggal 30 September sebagai simbol kesaktian Pancasila.

Proses ini terus dilakukan sepanjang Presiden Soeharto berkuasa sembari terus-menerus memproduksi narasi tunggal soal Gerakan 30 September. Namun, ketika Soeharto tak lagi berkuasa, mulai banyak temuan dan tafsiran baru terkait Hari Kesaktian Pancasila. Salah satunya dari sejarawan Asvi Warman Adam.

Dalam bukunya Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi dan Peristiwa (2009), dia menegaskan bahwa kegagalan G30S tidak ada hubungannya dengan "kesaktian" Pancasila, melainkan karena strategi kudeta yang ceroboh dan pelaksanaannya yang kacau. Meski begitu, kita tahu Hari Kesaktian Pancasila masih tetap dilakukan sampai sekarang. 


(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular